H.Syafru: Proses Penyerahan Mobil Pajero Spot Hitam Sudah Sesuai Aturan
Cari Berita

Iklan 970x90px

H.Syafru: Proses Penyerahan Mobil Pajero Spot Hitam Sudah Sesuai Aturan

Rabu, 18 Maret 2020


Bima, Peloporntb.Com - Mantan Bupati Bima, Drs. H Syafruddin, MPd, menanggapi masalah Mobil Pajero Sport hitam, yang ditengarai tercatat sebagai asset Pemkab Bima. Dikataannya, sudah sesuai Undang Undang yang berlaku, setiap pejabat negara seperti Bupati dan Wakil Bupati berhak untuk mendapatkan kendaraan dinas ketika masa jabatan berakhir.

“Saya tidak menyangkal bahwa mobil itu asset daerah di saat saya jadi Wakil Bupati. Tapi aturan membolehkan, jika berakhir masa jabatan, saya pun berhak memiliki mobil itu,” ujar H. Syafrudin, melalui selulernya, Rabu (18/3).

Kata H Syafrudin, sejak berakhir masa jabatan sebagai Wakil Bupati, dirinya sudah mengajukan berkas atau bahan sebagai proses pelepasan asset. “Sebelumnya Pemda sudah memutuskan bahwa mobil tersebut dapat dimiliki oleh saya selaku Wakil Bupati. Hanya saja ada aturan mainnya dan saya sudah menyerahkan berkas - berkasnya,” pintanya.

Lanjutnya, terkait berkas itu, dirinya mengaku sudah beberapa kali berkoordinasi dengan pihak Pemda Kabupaten Bima. Menanyakan langsung ke Sekda selaku pengelola asset daerah.
“Saya juga heran, kenapa proses pelepasan mobil itu lama. Padahal pengajuan bahan dilakukan sejak berakhir jabatan,” jelasnya.

Sambung dia, selain mobil itu, ada beberapa mobil milik daerah yang digunakan oleh pejabat. Yakni mobil EA 1 yang dipakai oleh keluarga Pandopo, tapi saat ini digunakan di Mataram. Kemudian mobil yang digunakan oleh mantan Wakil Bupati Bima, H. Usman AK.
“Saat menjabat sebagai Bupati Bima. Saya tidak mendapatkan mobil dinas karena hanya menjabat satu tahun setengah,” bebernya.

Ditambahkannya, dirinya juga bukan mau sombong akan suatu kekayaan dan harta. Mobil yang dia miliki ditempatnya lebih dari satu kok. Kalaupun Pajero Sport Hitam itu dia telah mengikuti prosedur," Tambahnya.

Adapun hal ini dia merasa itu semua hal biasa dalam kondisi saat ini. Intinya saya orang pernah menjabat sebagai Bupati dan Wakil Bupati Bima dan DPRD dua periode, dan pernah menjadi tokoh pendidik. " ngga mungkin saya lakukan kepemilikan itu tanpa mekanisme, apalagi keluarga saya ngga ada kerakusan akan hak orang lain," jelas Bacabup Syafa'ad ini.

Disisi lain, saya paham mekanisme dan aturan. Kita cek kembali ajalah apa dasarnya sehingga bisa kita kepemilikan mobil tersebut, ada mekanisme dan aturannya, dinda wartawan. (PB-01)