Corona Virus Masuk Desa
Cari Berita

Iklan 970x90px

Corona Virus Masuk Desa

Minggu, 26 April 2020



Penulis : Muh Guntur

Bima, Peloporntb.com - Penyakit koronavirus 2019 (bahasa Inggris: coronavirus disease 2019, disingkat COVID-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh SARS-Covid19. Pada penderita yang paling rentan, penyakit ini dapat berujung pada pneumonia dan kegagalan multiorgan "

Velavan, Thirumalaisamy P.; Meyer, Christian G. (2020). "The COVID-19 epidemic"Tropical Medicine & International Health -

Pada 31 Desember 2019, WHO China  Country Office melaporkan kasus  pneumonia yang tidak diketahui  etiologinya di Kota Wuhan, Provinsi Hubei,  China. Pada tanggal 7 Januari 2020,  China mengidentifikasi pneumonia yang tidak diketahui etiologinya tersebut  sebagai jenis baru coronavirus (novel  coronavirus). Pada awal tahun 2020 NCP mulai menjadi pendemi global dan  menjadi masalah kesehatan di beberapa  negara di luar RRC. 

Berdasarkan World Health Organization  (WHO)  kasus  kluster  pneumonia dengan  etiologi yang  tidak  jelas  di  Kota  Wuhan  telah  menjadi  permasalahan  kesehatan di  seluruh  dunia.  Penyebaran  epidemi  ini  terus  berkembang  hingga  akhirnya  diketahui bahwa  penyebab  kluster  pneumonia  ini  adalah  Novel  Coronavirus.  Pandemi  ini  terus berkembang  hingga  adanya  laporan  kematian  dan  kasus-kasus  baru  di  luar  China. Pada  tanggal  30  Januari  2020,  WHO  menetapkan  COVID-19  sebagai  Public  Health Emergency  of  International  Concern  (PHEIC)/ 

Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Yang  Meresahkan Dunia  (KKMMD)1, Pada  tanggal 12 Februari 2020, WHO resmi  menetapkan penyakit novel coronavirus  pada manusia ini dengan sebutan  Coronavirus Disease (COVID-19).

COVID-19 disebabkan oleh SARS-COV2 yang termasuk dalam keluarga besar  coronavirus yang sama dengan penyebab  SARS pada tahun 2003, hanya berbeda  jenis virusnya. Gejalanya mirip dengan  SARS, namun angka kematian SARS  (9,6%) lebih tinggi dibanding COVID-19  (saat ini kurang dari 5%), walaupun jumlah  kasus COVID-19 jauh lebih banyak  dibanding SARS. COVID-19 juga memiliki penyebaran yang lebih luas dan cepat ke  beberapa negara dibanding SARS.

Coronavirus merupakan keluarga besar  virus yang menyebabkan penyakit pada  manusia dan hewan. Pada manusia  biasanya menyebabkan penyakit infeksi  saluran pernapasan, mulai flu biasa  hingga penyakit yang serius seperti  Middle East Respiratory Syndrome  (MERS)  dan Sindrom Pernapasan Akut Berat/  Severe Acute Respiratory Syndrome  (SARS). Penyakit ini terutama menyebar  di  antara orang- orang melalui tetesan  pernapasan dari batuk dan bersin2.

Tulisan saya ini, adalah model diskursus yang bentuk refleksinya agak sedikit tipikal. Sebab sejauh ini, mulai dari konteks sosial media dan aplikasi kegiatan masyarakat terindikasi begitu tidak mempuni dengan kesadaran sebagai bentuk antisipasi dan pencegahan terhadap kudeta Covid-19.

Sadar artinya merasa, tau atau ingat kepada keadaan yang sebenarnya.

Bagaimna jika ketidaktahuan dan ketidaksadaran kita terhadap bahaya nya virus corona membuat kita mengabaikan keadaan yg sebenarnya dan juga instruksi pemerintah..???

Kesadaran sebagai keadaan sadar, bukan merupakan keadaan yang pasif melainkan suatu proses aktif yang terdiri dari dua hal hakiki; diferensiasi dan integrasi.

Meskipun secara kronologis perkembangan kesadaran manusia berlangsung pada tiga tahap; sensansi (pengindraan), perrseptual (pemahaman), dan konseptual (pengertian).

Secara epistemology dasar dari segala pengetahuan manusia tahap perseptual. Sensasi tidak begitu saja disimpan di dalam ingatan manusia, dan manusia tidak mengalami sensasi murni yang terisolasi.

Artinya lewat diskursus ini, Masyarakat harus memahami fakta dan memahami realitas. bahwa yang pertama, kesadaran sangat membantu untuk memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19

Dan sebagai Umat yang beragama penerapan konsep Ikhtiar, adalah objek kehambaan yang murni dan fitrah. sesuai petunjuk

"Sesungguhnya allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sampai mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri … ( QS. Ar-Ra’du : 11 ). (PB-01)