DPP BARDAM Nusa Nilai Kunjungan Pak Mentri Pertanian di Kabupaten Tidak Menarik.
Cari Berita

Iklan 970x90px

DPP BARDAM Nusa Nilai Kunjungan Pak Mentri Pertanian di Kabupaten Tidak Menarik.

Kamis, 28 Mei 2020


Bima, Peloporntb.com - Kunjungan kerja (KUNKER) sekaligus panen raya bawang merah kementrian pertanian RI bapak Syahrul Yasin Limpo di Desa risa kabupaten bima pada kamis 28 Mei
Di sesalkan banyak pihak salah satunya dari yusril sonata Dewan pakar DPP barisan pemuda bima nusantara ( BARDAM NUSA)

Yusriel Sonata mengatakan kabupaten Bima hanya di jadikan sebagai daerah transit bagi kementan RI dan jajarannya dengan dalil kunjungan kerja (kunker), Hadir hanya sebatas menyampaikan kata sambutan dan tidak menyentuh terkait apa saja masalah yang di hadapi oleh petani hari ini secara nasional Dan bagaimana rencana pemerintah  kedepan agar bisa melahirkan solusi atas persoalan yang di hadapi petani, Disisi lain yusril sesalkan dalam kegiatan tersebut petani tidak Di beri kesempatan untuk menyampaikan Keluh kesah atau keinginan mereka secara langsung kepada mentri pertanian syahrul yasin Limpo " Dalam kegiatan tersebut seharus petani di berikan kesempatan untuk berbicara langsung dengan pak mentri terkait apa keluh kesah dan keinginan mereka supaya bisa di tindak lanjuti oleh pemerintah," kata yusril

Lanjut Yusril,  Momentum ini sengaja dilakukan supaya mereka mengklaim bahwa kabupaten bima sedang panen dengan hasil produksi yang melimpah, Namun ini justeru akan menjadi mimpi buruk dan petaka bagi panen raya hasil produksi petani dibulan berikutnya. Karna sejatinya tujuan kementan RI melakukan kunker di beberapa daeran yg sedang menghadapi panen raya itu atas dasar instruksi presiden RI, Strategi pemerintah pusat untuk menurunkan harga pasar
Kunker dan kegiatan panen raya yang dilakukan oleh rombongan kementan RI dan pemerintah Kab.bima semata untuk menunggangi hasil keringat petani dan mengklaim hasil Swasembada. Tetapi tidak dirangkaikan dengan program impor, sementara justru di bulan ini pemerintah pusat akan melakukan impor besar-besaran bawang merah dan bawang putih. Terang Yusril

Yusril juga mengaitkan seperti apa yang pernah di lakukan oleh mantan Mentri pertanian RI Andi amran Sulaiman setelah selesai melakukan kunjungam kerja serta panen raya di berbagai daerah tiba-tiba harga komoditas pertanian Anjlok.
 "Hal ini sama seperti yang dilakukan pada saat menjabatnya bapak Andi Amran Sulaiman menjabat Sebagai menteri pertanian RI di periode pertama pak jokowi.
Saat itu dia menginstruksikan kepada BULOG untuk membeli dan menampung semua hasil produksi petani bima pasca panen raya kemudian dijual dgn harga murah di pasar ibu kota, Setelah beberapa hari harga mengalami penurunan sampai 700 Rp/Kg
Kunjungan kerja (kunker) yang dilakukan oleh Syahrul Yasin Limpo beserta rombongannya hari kamis tanggal 28 Mei 2020 ini sama sekali tdk menyinggung tentang stabilitas harga jual hasil produksi panen raya petani bawang merah ketika dirangkaikan dgn prorgam impor yg dilakukan oleh pemerintah pusat. Padahal yg mesti kemudian dipertanyan mengenai tugas mereka selaku pemerintah dibidang pertanian adalah memastikan  pengaruh harga jual hasil produksi bawang apabila bersamaan dengan kegiatan impor. Ini sengaja dibungkam untuk melegitimir kepentingan pemerintah sembari mereka melakukan operasi pasar . Disisi lain bicara tentang anggaran bantuan Bibit bawang putih yang dianggap bermasalah sampai hari masih ditahan . Karena lahan yg belum jelas keberadaannya dibeberapa kecamatan kabupaten bima," Jelas yusril

Terkait dengan rencana kementrian dalam pidatonya di lokasi panen raya kamis 28/5 yang ingin menambah bantuan alat mesin pertanian di kabupaten bima (Alsintan) Yusril menyarankan agar bantuan tahun lalu yang banyak terindikasi bermasalah di evaluasi dulu "Sebaiknya Kementan evaluasi dulu bantuan Alsintan dari tahun-tahun lalu sebab banyak bantuan Alsintan yang di duga kuat dalam proses pendistribusian tidak tepat sasaran,tidak tepat Guna, dan tidak tempat waktu," kata Yusril. (PB-07)