LKPM NTB, Demo Korupsi Pengadaan Baju Dinas Anggota DPRD Kota Bima
Cari Berita

Iklan 970x90px

LKPM NTB, Demo Korupsi Pengadaan Baju Dinas Anggota DPRD Kota Bima

Minggu, 04 Oktober 2020



Bima, Peloporntb.com - Puluhan aktivis yang tergabung dilembaga Keadilan Poros Muda (LKPM) berunjukrasa di depan kantor kejaksaan negeri raba bima dan DPRD kota bima menuntut proses hukum terhadap oknum anggota DPRD kota bima yang diduga terlibat kasus korupsi.

Unjuk rasa puluhan Aktivis berlangsung di depan Kantor kejaksaan negeri raba bima dan kantor DPRD kota bima, Senin (5/10/2020) dengan pengamanan puluhan aparat kepolisian polres bima kota.

Dalam orasinya para Aktivis meminta penegak hukum di Bima segera memproses hukum oknum anggota DPRD yang diduga terlibat kasus korupsi, karena oknum anggota DPRD kota tersebut masih bebas berkeliaran seolah tidak tersentuh dengan hukum.

"Ada anggota DPRD yang diduga terlibat dugaan kasus korupsi pengadaan baju Dinas, namun oknum tersebut tidak tersentuh hukum dan bebas berkeliaran," kata kordinator pengunjuk rasa Amirudin S.Sos.

Ia mengatakan, ada oknum angota DPRD kota bima yang diduga terlibat dalam paket proyek pengadaan baju Dinas dan jas itu semuanya fiktif tidak ditemukan barang berbentuk baju dan Jas.

"Seharusnya DPRD sebagai wakil rakyat mementingkan kesejahteraan rakyat, bukan mementingkan dirinya sendiri," kata Amirudin.

Para Aktivis itu meminta kepada kejaksaan Negeri Raba bima agar memberikan kepastian hukum terkait dengan manipulasi paket proyek 225 stell baju dan jas oleh oknum anggota DPRD kota bima.

Kasi Intel Kejaksaan Negeri Raba Bima, Ikhwan berharap agar kita sama-sama mengawal proses kasus pengadaan baju Dinas anggota DPRD kota bima sampai tuntas.

"Kita sudah periksa dua puluh orang lebih untuk dimintai keterangan, mari kita kawal bersama" tegas Kasi Intel Kejaksaan Negeri Raba Bima, Ikhwan.

Para Aktivis tersebut bergeser menuju kantor DPRD kota bima, hingga unjuk rasa berakhir, tidak ada satupun anggota DPRD kota bima yang menemui para pengunjukrasa hingga akhirnya mereka membubarkan diri dengan tertib. (PB-01)