Diduga Pendamping dan Koptan P3A Alihkan Sepihak Pembangunan Irigasi
Cari Berita

Iklan 970x90px

Diduga Pendamping dan Koptan P3A Alihkan Sepihak Pembangunan Irigasi

Senin, 02 November 2020


Bima,PeloporNTB.Com-pengerjaan Proyek irigasi Di desa Darusallam, Diduga pendamping dan pelaksana kegiatan di Duga mengalihkan pembangunan irigasi adalah sarat mendapatkan keuntungan Desa Darusalam kecamatan Bolo Kabupaten Bima," Sabtu (30/10/2020) 


melalui program Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara Barat program tataguna percepatan air irigasi itu senilai Rp. 195.000.000 dan volume pekerjaan ratusan meter tersebut diduga kuat tidak sesuai dengan kepentingan petani di bawah


Ketua kelompok Tani So granji Yusuf (40) warga Darusalam menceritakan bahwa pengerjaan irigasi ini hanya menyisahkan luka saja bagi petani So Granji  karna bagaimana tidak apa yang kami usulkan tidak di Amini oleh peserta rapat sementara hasil pengkajian kami bahwa Kamilah yang lebih tau apa yang terbaik bagi

Kelompok dan para petani kami 


Usulan kami untuk membuat irigasi pada sekitar +- 100m dalam sawah yaitu di So Granji tidak terlaksana

kami menduga mungkin tidak terlaksananya usulan kami karna ada konspirasi dan kepentingan semata demi mendapatkan keuntungan sehingga usulan kami kandas kamipun kecewa akan hal itu,"kesalnya


secara terpisah ketua P3A lembo Ade Yusuf (60) menyinggung Bahwa sampai hari ini saya masih sebagai ketua P3A di Desa Darusalam punya hak untuk menjadi pelaksana pengerjaan ini namu pihak pemdes menghadirkan P3A yang baru untuk mengerjakan irigasi, Ini yang membuat saya kecewa dan mempertanyakan kenapa harus mengalihkan pada tempat lain sementara usulan petani itu sangat strategis dan tinggal di sesuaikan saja," ucapnya


Dia juga mengklaim bahwa pengerjaan ini hanya ingin mendapatkan keuntungan semata karna berdasarkan pengkajian kami, kalau mereka mengerjakan apa yang kami usulkan para petani maka mereka tidak akan mendapatkan keuntungan karna harus membangun dua pondasi kiri dan kanan,Nah sekarang irigasi itu mereka numpang pondasi jalan yang di bangun oleh ABRI masuk desa dulu, untuk melakukan penebengan agar kelihatan bahwa mereka yang membuat dua pondasi irigasi itu, inikan konyol dan merugikan petani,


Dia menambahkan bahwa lokasi irigasi itu sekarang banyak yang tidak mau untuk di jadikan Irigasi karna mereka kecewa apa yang mereka mau tidak di indahkan sehingga pembebasan lahanpun di bayar ganti rugi oleh pelaksana.


"Saya berharap kedepan agar semua pelaksana irigasi di desa darusalam agar tidak bisa seperti ini karna hanya akan membuat petani rugi dan kecewa karna tujuan daripada membuat irigasi itu demi melancarkan aliran air sehingga setiap hasil panen petani meningkat,itu yang diharapkan," ujarnya

 

Sementara itu, Ketua P3-TGAI Sehati Desa Daru Ikhsan mengaku bahwa pekerjaannya tersebut diklaim sudah sesuai petunjuk pelaksanaan (bestek red), mulai campuran bahan hingga ukuran dan luas


"Kita bekerja sesuai bestek. Seperti galian pondasinya hanya 10 Cm. Bahkan kita kerjakan melebihi dari volume. Lebar bawahnya didalam petunjuk pelaksanaan hanya 50 Cm, namun kita perbesar jadi 75 Cm. Semuanya bisa dicek kok hasil pekerjaan kita," jelasnya.


Dirinya membantah bahwa pelaksanaan pekerjaan tersebut sedikit terlambat dikarenakan kendala pencairan anggaran. Ditambah lagi masalah pembebasan lahan yang lumayan rumit. "Pekerjaannya memang agar telat, karna persoalan pencairan dan pembebasan lahan. Namun kita akan berusaha selesaikan sesuai waktu yang ditentukan," tandasnya.


Disinggung terkait kejelasan volume pekerjaan tersebut, Ia malah mengaku tidak mengetahui secara pasti, karna hanya sebagai pelaksana. Apalagi dirinya baru mengerjakan proyek dan tidak secara detail mengetahuinya. Ditambah lagi pengawas jarang ke lapangan.


"Soal volume pekerjaan, saya tidak tahu pasti karna saya baru dalam dunia seperti ini. Apalagi pengawas jarang turun ke lapangan. Untuk lebih jelasnya silahkan langsung konfirmasi ke pengawas,"


Sementara pengawas sa'at ini belum bisa di konfirmasi oleh media melalui WhatsApp"(PB-09)