Janda Miskin di Dena Luput Dari Perhatian Pemerintah
Cari Berita

Iklan 970x90px

Janda Miskin di Dena Luput Dari Perhatian Pemerintah

Senin, 30 November 2020

 

Rumah tidak layak huni milik ibu Nursiah.


Bima,PeloporNTB.Com- Janda 4 orang anak, Nursiah (54) warga RT 10 Desa Dena Kecamatan Madapangga mengeluh karena tidak diperhatikan pemerintah. Betapa tidak, janda miskin ini hidup sebatang kara dan serba kekurangan. Untuk kebutuhan sehari - hari lebih banyak ditopang oleh anaknya yang bekerja sebagai buruh di tanah rantauan. "Untuk kebutuhan tiap hari, saya dibantu tetangga. Selain itu menunggu kiriman dari anak di rantauan," ujar Nursiah, Senin (30/11).



Kata Nursiah, rumah bedeg yang ditempati ini hasil kerja sebagai buruh di Kalimantan beberapa tahun lalu. Sebenarnya besar harapan untuk mendapatkan bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), tapi semua itu hanya mimpi karena pemerintah sama sekali tidak punya hati. "Sering datang orang yang mengaku utusan pemerintah, mereka mengambil gambar rumah supaya terkafer untuk mendapatkan bantuan. Tapi bantuan yang diharapkan tidak kunjung realisasi," tuturnya.



Di masa pandemi ini, dirinya mengaku diberikan bantuan sembako oleh Pemdes Dena, itu pun hanya sekali. Mestinya, yang kita harapkan adalah uang tunai, paling tidak untuk membeli kebutuhan setiap hari. "Yang membuat saya sedih, pernah diberikan bantuan berupa uang tunai sebesar Rp 300 ribu. Tapi dikembalikan lagi karena salah nama," ceritanya sedih.



Menurutnya, di desa setempat banyak orang kaya dapat bantuan penanganan Covid 19. Bahkan ada yang dapat dobel bantuan. "Saya pasrah hidup ini Pak Wartawan. Mau dibantu atau tidak oleh pemerintah, bukan masalah lagi," terangnya.



Kepala Desa (Kades) Dena, Abdul Haris membantah jika janda miskin itu tidak diperhatikan. Menurutnya, yang bersangkutan tercakup untuk mendapatkan bantuan JPS Gemilang yakni berupa sembako. Selain itu, janda 4 anak itu direncanakan dapat bantuan RTLH Tahun 2020. Tapi karena dihadapkan dengan musibah Covid 19, terpaksa diurung. "Sebenarnya janda 4 anak itu kita perioritaskan untuk dapat bantuan RTLH. Tapi karena semua anggaran dipangkas untuk penanganan Covid 19, sehingga bantuan RTLH dihapus," singkatnya.(PB-09)