Mengenal Lebih Dekat Sosok H.Herman AE Dari Karir Hingga Jodoh
Cari Berita

Iklan 970x90px

Mengenal Lebih Dekat Sosok H.Herman AE Dari Karir Hingga Jodoh

Kamis, 26 November 2020

H.Herman Alfa Edison,ST/ Dokumentasi PeloporNTB.

 



Bima,PeloporNTB.Com- Pilkada Kabupaten Bima telah diikuti oleh sejumlah nama orang-orang hebat, salah satunya adalah H. Herman Alfa Edison atau yang populer dipanggil Bang HAE. Namanya tidak hanya menjadi buah bibir kaum elit dan millenial saja tetapi telah menjadi bagian dari diskursus masyarakat bawah.


Bang HAE bisa dibilang orang baru dibandingkan dengan  kompetitor lain. Baru tidak berarti tak mampu bersaing,  karena terbukti beliau bisa sepopulis dan salah satu petarung saat ini. Artinya sosoknya berkualitas dan terjual dimasyarakat. Di akui atau tidak bahwa Pilkada Bima 2020 adalah merupakan bagian dari Biografinya.


Lalu siapa Bang Hae?


Dibalik namanya yang sedang santer dibincangkan publik, rupanya tidak sedikit masyarakat yang terus kangen dengan sosok millenial, cerdas, santun, dan religius ini. Penulis sebagai orang terdekatnya terpanggil untuk menuliskan profilnya tanpa ada yang menyuruh apalagi Bang HAE sendiri. Tulisan ini murni dari penulis, hanya sekedar menjawab dahaga dan rasa penasaran masyarakat Bima. Mungkin ada yang bertanya kenapa harus orang terdekat atau penulis sebagai keluarganya? karena penulis merasa orang terdekatnya lebih autentik daripada orang luar, minimal kevalidan data bisa dipertanggung jawabkan, sehingga menghindari  pertanyaan atau keraguan para pembaca atas kebenarannya.


Sebelum penulis bercerita banyak tentang pribadi Bang HAE, ada baiknya penulis menguraikan siapa orang tuanya. Karena anak yang hebat biasanya lahir dari rahim orang tua yang luar biasa. Bang HAE merupakan anak ke-2 dari empat bersaudara, hasil buah kasih sayang  dari pasangan Lazarus dengan Fatimah Umar


Lazarus atau yang akrab dipanggil Guru Saru bapaknya Bang Hae merupakan seorang cendekiawan yang telah menghabiskan waktu puluhan tahun demi mengabdi sebagai seorang guru di Donggo tepatnya  di Desa Kala dusun Wadukopa yang sekarang sudah mekar menjadi desa sendiri. Boleh dibilang beliau adalah guru yang paling berjasa yang telah menyelamatkan orang-orang Donggo dari buta aksara (ketidak mampuan membaca dan menulis) pada saat itu. 


Sekitar tahun 60-an khusus di daerah Donggo masih kekurangan guru bahkan masih minim orang-orang yang sekolah sehingga orang-orang diluar Donggo harus didatangkan untuk menjadi tenaga pengajar, termasuk bapak Bang HAE adalah orang yang datang dari luar daerah yang ditugaskan untuk menjadi guru di Donggo.


Jasa bapaknya Bang HAE mungkin tidak perlu didiragukan. Guru-guru dan kepala-kepala sekolah yang tersebar di Donggo-Soromandi, baik  yang sudah pensiun  maupun yang belum hari ini adalah merupukan anak didik dari beliau. Kalau para pembaca mengenal H. Jakaria Umar pengusaha sukses di Jakarta, sesungguhnya itu juga adalah anak didik langsung dari Guru Saru bapaknya Bang HAE. 


Mengenal H. Jakaria Umar (Haji Je) berati identik atau berhubungan dengan ibunya Bang HAE Fatimah Umar. Ibunya Bang HAE merupakan kakak kandung beliau. Artinya,  Bang HAE ini sebenanya adalah keponakan kandung dari Haji Je. Menariknya, Ibunya Bang HAE dan Haji Je ini adalah murid kebanggaan dari Bapaknya bang HAE. Menurut informasi yang penulis himpun, bahwa Haji Je dan Kakaknya ini di kenal pintar dan selalu menjuarai kelas.  Oleh karena anggota keluarga ini baik  dan cerdas, mungkin itu alasan bapaknya Bang HAE menyunting muridnya sendiri. Hal ini tepat dengan istilah “Hari ini ku didik engkau, karna tidak ada yang mustahil dihari esok kau akan mendidik anak-anak kita”.


Sosok ibu Bang HAE, penulis tidak bisa bercerita banyak, yang pastinya dia adalah bunga desa di zamannya dan memiliki saudara yang miliader dan anak-anak yang soleh-solehah dan semuanya sukses saat ini. Maka tidak heran jikalau Bang HAE ini menjadi orang besar karena disusui oleh orang tua yang hebat juga.


Sepak Terjang Bang HAE


Setelah membaca riwayat orang tua atau asal-usul Bang HAE, saatnya yang kita tunggu-tunggu siapa sebenarnya sang juara ini? Bagaimana sepak terjangnya? Sehebat apa dia sehingga layak untuk memimpin Bima tahun 2020?


Menurut Penulis, dari sekian banyak para calon Bupati Bima 2020, sepertinya Bang HAE yang paling muda. Beliau lahir sekitar 42 tahun yang lalu, tepatnya pada  tanggal 7 April 1977. Usia yang masih produktif dan energik, mungkin lebih tepatnya usia seseorang dikatakan matang. Seperti halnya Rasulullah diangkat menjadi Rasul oleh Allah SWT diusia 40 tahun. Artinya Bang HAE Jika ditakdirkan untuk memimpin Bima maka diusia yang sangat tepat.


Bang HAE lahir di Kananta, kebetulan setelah bertahun-tahun mengajar di Wadukopa, bapaknya berpindah tugas di Desa pusat pemerintahan kecamatan Soromandi itu. Masa kecilnya dihabiskan disana hingga pada akhirnya mereka sekeluarga menetap di Raba Ngodu sampai bapaknya meninggal. Sekarang beliau adalah anak yatim yang hidupnya dibawah bimbingan dan doa ibu seorang diri. 


Hari demi hari berlalu, menginjak usia 6 tahun Bang HAE memulai pendidikan di SD Raba 11 Kota Bima, kemudian melanjutkan Pendikan Tingkat Pertama di SMP Negeri 5 Kota Bima, kemudian tamat Sekolah Tingkat Atas di SMA Negeri 1 Kota Bima. Sesudah menghabiskan waktu bersama orang tuanya sampai usia 17 tahun, lalu kemudian beliau memilih merantau untuk melanjutkan pendidikan tinggi diluar daerah  dengan memilih Jurusan Teknik Geodesi di Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang.


Setelah itu, sekitar tahun 1995 beliau langsung memilih hijrah ke Jakarta. Beliau bekerja dan meniti karir entrepreneurship di PT.  JM. Mutu Utama Prima Jaya yang dipimpin oleh pamannya sendiri yakni H. Jakaria Umar. Perusahaan itu bergerak di bidang Chemical khusus perminyakan dan pertambangan. 


Posisinya tidak tanggung-tanggung, Bang HAE diberikan kepercayaan sebagai Manager Marketing. Selama mengemban amanah itu, Bang HAE memberikan kontribusi yang sangat signifikan bagi kemajuan perusahaan  pamannya itu. Bahkan beliau berhasil membuka cabang-cabang baru di wilayah Indonesia termasuk di Sumatra dan Kalimantan. Boleh dikatakan beliau adalah bintang andalan pamannya.


Kemampuannya dibidang marketing tidak hanya membuat dirinya menjadi pribadi yang sukses di bidang entrepreneurship, tetapi berhasil mengundang jodoh yang berkelas. Pada awalnya,  mertuanya merupakan rekan bisnis. Rupanya sang mertua selama mengenal sosok Bang HAE manaruh rasa empati dan harapan yang amat mendalam untuk menjadikan menantu idamannya. 


Bang HAE posisinya masih muda dan single, mungkin kesempatan emas untuk mempersunting putri cantik kawan bisnisnya itu tidak disia-siakan. Tidak hanya jelita,  Sugiarti  Sumihardjo istri Bang HAE adalah sosok militan, aktivis yang selalu terlibat dalam mengkritik kebijakan-kebijakan pemerintah, juga sosok wanita solehah dibalik kesuksesan suaminya, yang ikut memberikan dorongan dan suport atas keberhasilan Bang Hae sampai hari ini. Dari hasil cinta mereka, telah dikaruniai empat orang buah hati yang cantik dan tampan, diantaranya  tiga laki-laki dan satu perempuan. 


Jodoh yang membawa keberuntungan. Kepercayaan sang mertua semakin tinggi, hingga pemilik PT. Arta Kimia Mulia itu mengajak sang menantu untuk bergabung atau lebih tepatnya menjalankan perusahaannya.  Bang HAE saat itu tentu dilema antara dua pilihan, tetap bertahan di perusahaan pamannya Haji Je atau menerima amanah baru dari mertuanya sendiri. Pada akhirnya dengan rasa berat hati Bang HAE meminta pamit secara baik-baik untuk resign dari perusahan pamannya lalu memilh jalan baru bersama istri dan mertuanya.


Seiring berjalannya waktu, pengalaman Bang HAE semakin matang, jaringan dan networkingnya semakin luas, sehingga pada tahun 2004 beliau berhasil mendirikan Perusahaan sendiri yaitu PT. Adiguna Cakra Semesta (PT.ACS). Tidak berhenti sampai disitu saja, usahanya semakin lama semakin maju, sehingga pada tahun 2010 beliau kembali mendirikan perusahan baru yakni PT Bina Mandiri Services (PT.BMS). Kedua Perusahaan itu konsisten bergerak di bidang Oil and Gas sampai sekarang ini. 


Bang HAE adalah pekerja keras, ulet dan gigih. Cita-cita dan ambisinya tak pernah pupus. Beliau adalah pegulat dan pejuang yang selalu optimis terhadap semua mimpi-mimpinya. Dua perusaan Oil and Gas terasa belum cukup,  beliau terus mencoba, dan berhasil mendirikan PT. Etnokopi Cita Rasa Nusantara, semacam restaurant khusus menyajikan makanan khas nusantara. 


Selain menjadi seorang  businessman (pengusaha) Beliau juga peduli terhadap pendidikan. Mungkin ini adalah  bagian dari warisan gen bapaknya. Bang HAE berhasil mendidirikan Yayasan Pendidikan Arridho bertataraf Internasional yang diketuai langsung oleh dirinya saat ini.  Yayasan ini tidak hanya membentuk karakter peserta didik secara internal tetapi berkontribusi dan memberikan kesempatan beasiswa kepada hafidz/hafidzah Al-Qur'an, juga kepada anak-anak yatim piatu yang ingin melanjutkan pendidikan S1, S2, hingga S3. Maka wajarlah yayasan ini meraih penghargaan nomor 2 terbaik se-Jakarta Timur.


Sesungguhnya mengenal Bang HAE tidak hanya dari latar belakangnya sebagai Pengusaha tetapi di dunia sosial maupun keagamaan juga beliau mengambil bagian. Saat ini beliau menjabat sebagai Wakil Sekjen Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI). Organisasi ini dipimpin oleh Ismed Hasan Putro,  “Sang Pendobrak” mantan Direktur Utama Rajawali Nusantara Indonesia (RNI). Bila dilihat dalam struktur kepengurusannya, organisasi ini sangatlah begening karena mulai dari dewan pembina hingga pengurus harian adalah orang-orang yang berpengaruh di Indonesia, termasuk para mantan wakil Presiden dan sejumlah Jenderal purnawirawan serta pejabat negara lainnya.


Pesan yang ingin penulis sampaikan,  bahwa Bang HAE ini adalah anak muda yang memiliki segudang pengalaman yang terukur, baik didunia usaha maupun bidang sosial politik. Khusus di dunia politik mungkin beliau masih terbilang baru, tetapi jangan salah bahwa sehari-hari beliau berteman dengan para politisi hebat, seperti kelas Prabowo dan Sandiaga Uno, bahkan beliau berguru kepada Imam Besar Umat Islam Indonesia Habib Rizieq Shihab.


Dari beberapa urain diatas, sudah barang tentu tak ada yang patut dipertanyakan lagi, apalagi soal layak atau tidak Bang HAE memimpin Bima. Bima saat ini masih lamban dalam pembangunan baik dari sektor pertanian, perikanan dan kelautan, maupun disektor investasi dan pariwisata. Bahkan kalah saing dengan Kabupaten Dompu yang notabene sumber dayanya jauh dibawah Bima.


Bang HAE ingin menularkan ide-ide Investasi dan Entrepreneurship untuk menjawab sempitnya lapangan kerja dalam rangka mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan. Bima perlu sentuhan tangan pemimpin yang punya banyak pengalaman agar semua seluruh potensi dan sumber daya alamnya bisa dikelola dengan baik. Sesuai slogan “Maju Bersama Membangun Bima”, Penulis percaya  dibawah pikiran besar Bang HAE, Bima lebih cepat dalam pembangunan dan lebih bisa menyejahterakan masyarakat.


Sebagai kalimat terakhir dari penulis, pilihlah pemimpin yang apabila rakyatnya ingin kaya maka dia berada dibarisan belakang, dan apabila rakyatnya ingin miskin maka dia berada dibarisan depan. Tugas kita memilih mereka kira-kira siapa diantara mereka yang berpotensi memiliki sifat seperti itu, setidaknya dia rela mengorbankan dirinya demi nasib rakyatnya. Semoga saja kita tidak salah memilih. Amiin Yaa Rabbal Alamin


Penulis: Fadlin Guru Don 

Akademisi Universitas Mercu Buana & Direktur Riset dan Analisis Data Lembaga Analisis Politik Indonesia (L-API)