Wawo Berbelasungkawa dengan Baju Memutih
Cari Berita

Iklan 970x90px

Wawo Berbelasungkawa dengan Baju Memutih

Rabu, 18 November 2020

Fadlin Guru Don /FGD foto Zhoink.



Bima,PeloporNTB.Com-Terlebih dahulu kami ucapkan Innalilahi wainna ilaihirajiun atas meninggalnya Ibunda Orang Tua Kandung Pak Dokter Irfan Hj. Fathum Umar Bin Sef, semoga beliau Husnul Khotimah. Aamiin


Kepergian Ibunya, Pak Dokter Irfan dan keluarganya tentu terselimut kesedihan. Juga dirasakan oleh seluruh TIM IMAN dan masyarakat Kabupaten Bima tanpa terkecuali.


Sesuatu terjadi diluar akal pikiran manusia. Namun, sebagai seorang hamba harus tetap bersabar dan harus tetap yakin dibalik semua cobaan pasti ada rencana Allah yang jauh lebih baik. Semoga saja ujian ini ada hikmahnya untuk Pak Dokter Irfan yang sedang berjuang membangun Bima. Aamiin.


Sementara disisi lain, blusukan di Kecamatan Wawo sudah terjadwal jauh hari sebelumnya. Agenda itu harus tetap dilaksanakan tidak bisa ditunda-tunda lagi, walaupun Pak Irfan sendiri harus prioritaskan memakamkan Ibunya. 


Dalam waktu yang sama  Pak Herman pun juga berhalangan lantaran beliau harus menunaikan tugas pentingnya di Jakarta sejak hari senin lalu. Tanpa Kehadiran Paslon IMAN, Tim dan masyarakat Wawo tetap antusias melaksanakan Konvoi. 


Wawo dalam semangat memberikan belasungkawa, menyemangati Pak Dokter Irfan yang sedang berdukacita. Mereka menunjukkan kekuatanya, tak ingin kalah dari kecamatan lain, walaupun mereka harus menerima kenyataan kalau idola mereka tak membersamai mereka. Tetapi itu semua adalah hadiah buat Pak Dokter yang saat ini terpukul atas kehilangan orang yang paling berjasa dalam hidupnya.


Massa yang membludak, semangat yang berapi-api, mengisyaratkan bahwa Wawo layak dimenangkan IMAN. Sambutan yang diawali dengan Buja Kadanda telah menghidupkan semangat yang berlipat-lipat. Menghapus seluruh keraguan bahwa IMAN lemah disana. 


Lautan manusia, ribuan kendaraan roda dua dan roda empat memadati berkilo-kilo ruas jalan membuat wawo memutih dari ujung ke ujung. Semua itu adalah semangat masyarakat yang menginginkan Bima Baru, Bima yang lebih baik dari sebelumnya. Arus dan kehendak itu tak bisa lagi dilawan, rakyat telah cerdas dan sesadar-sadarnya bahwa mengganti pemimpin wajib hukumnya.


Paslon IMAN begitu sempurna, pribadinya yang baik, telah berhasil menjadi idola baru bagi anak-anak muda serta masyarakat yang apatis terhadap politik. Ada harapan, ada impian yang bakal terwujud lewat sentuhan tangan Pak Dokter Irfan dan Pak Herman.


Sejak dulu Wawo adalah milik Keluarga Istana, itu tidak bisa dipungkiri. Dari zaman Fery hingga istrinya IDP selalu dimenangkan oleh mereka. Sehingga diawal masuk IMAN harus mendapatkan tantangan besar, ibarat datang bertamu dirumahnya orang. 


Kita bisa bayangkan bagaimana beratnya mengajak orang agar orang itu bisa keluar dari rumahnya untuk tinggal dirumah orang lain. Begitulah besar usaha Tim-tim IMAN di Wawo. Tetapi semua itu jadi mudah oleh program unggulan IMAN.


Program IMAN sangat masuk akal, kerena menyentuh langsung dengan masalah hidup masyarakat Bima secara umum. Maka wajar jika elektabilitas IMAN saat ini semakin hari semakin melambung. 


Sangatlah sombong jika hari ini ada Paslon bisa mengklaim menang apalagi mengatakan menang keliling atau menang disebagian besar kecamatan, termasuk mengklaim menang di Wawo. Karena IMAN juga punya hak yang sama untuk membuktikan menang disana. 


Sebagai pejuang IMAN, kami tetap optimis bahwa IMAN akan jauh mendapat simpati dari masyarakat Bima khusus di Wawo. Wawo Hebat, IMAN luar Biasa. Insya Allah IMAN menang. Pak Dokter, Pak Herman kami semua mencintaimu.


Penulis: Fadlin Guru Don/FGD