Soal Penyaluran Pupuk,Dewan Diminta Tegas Dalam Awasi
Cari Berita

Iklan 970x90px

Soal Penyaluran Pupuk,Dewan Diminta Tegas Dalam Awasi

Jumat, 08 Januari 2021

Imam,SH,MH 

 

Bima,PeloporNTB.Com-Penyaluran pupuk bersubsidi dari Beberapa Distributor pupuk di Kabupaten Bima diminta diawasi secara baik,sebab itu kelangkaan yang dikeluhkan Petani mestinya menjadi atensi khususnya pihak Wakil rakyat yang masuk dalam Pansus tersebut, Sehingga tidak ada lagi masalah dilapangan demikian ungkap Imam SH,MH Pemerhati Petani Sabtu (09/01/21).


Kata Imam, kebutuhan pupuk dan obat-obatan saat ini memang sangat dibutuhkan oleh Petani,tidak ada kelangkaan pupuk sebab pekan ini, rata rata Petani memupuk tanamannya sesuai dengan hasil olahan kebutuhan tanaman sifatnya mendesak terangnya.


"RDKK dalam penentuan pembagian jatah pupuk harus terarah, demikian halnya pengecer juga jangan sampai mencari keuntungan yang lebih disaat penjualan pupuk subsidi,"tegas Magister Hukum ini.


Dijelaskannya, persoalan pupuk subsidi yang notabenenya Distributor sudah jelas masing masing wilayah binannya, tentunya tidak ada yang namanya kelangkaan,secara yuridis pupuk yang terdaftar dalam Koptan RDKK sudah pasti penyaluran dengan tepat,oleh itu dirinya meminta Legislatif harus peka dalam mengawasi proses penyaluran pupuk hingga pada tangan Petani tutur pria kelahiran Desa Renda.


Menurutnya,proses penyaluran distribusi pupuk hingga pada tangan pengecer harus sesuai dengan kebutuhan Petani yang masuk dalam RDKK,sehingga proses pembagian merata tanpa ada kekurangan,Ya tentunya peran stacholder seperti Tim KP3 dan unsur lainnya diperlukan.


"Saya berharap kedepannya masalah kelangkaan pupuk tidak ada lagi,kalau mekanisme sesuai maka semua akan berjalan dengan sesuai kebutuhan dasar dibawah,"pintanya.


Dia menambahkan, jikapun adanya penyaluran pupuk dan jual paket ketempat lain segera bertindak Tim KP3 dan Legislatif sebagai pemantau kebutuhan dasar bagi petani untuk menunjang hasil pertanian yang maksimal semua harus terarah dan tertata rapi tambah Imam.(RED/02