Miris, Kakek Ini Hanya Tinggal Sendiri Tanpa Keluarga di Gubuk Reot
Cari Berita

Iklan 970x90px

Miris, Kakek Ini Hanya Tinggal Sendiri Tanpa Keluarga di Gubuk Reot

Senin, 22 Februari 2021

 

Pengurus S3 Bima memberikan bantuan kepada Kakek moi.


Bima,PeloporNTB.Com-Sungguh memperihatinkan hidup sendiri diusia senja tanpa ada keluarga menjadi tempat untuk berteduh.Kehidupan penuh dengan duka dan lara, Ya begitu cerita singkat perjalanan hidup seorang Kakek Ismail alias Moi (75) 

Warga asal desa Timu, Kecematan Bolo Kabupaten Bima.


Hidup sendiri tanpa keluarga, tinggal digubuk reot menggunakan dari bahan anyaman Bambu. Terkadang Ua Moi sapaannya hanya dibantu belas kasih warga sekitar untuk menyambung kehidupan sehari sehari. begitulah ceritanya kepada  Evi Anggriani anggota Sedekah Seribu Sehari (S3Bima) saat dikunjungi menyalurkan bantuan berupa sembako Senin (22/02/21) dikediamannya RT 07 RW 03 Dusun Rasanggaro, desa Timu.


Meski demikian,kondisi yang sangat memperhatikan,Kakek ini tetap teguh menerima kenyataan yang ada, diusianya yang semakin menua dirinya hanya bisa pasrah keadaan,merespon adanya kondisi tersebut, pengurus S3 menyambangi kediamannya guna menyalurkan bantuan dan memastikan kondisi yang dialami Kakek.


"Ya kami hari ini, mengunjungi Kakek Moi hidup sebatang kara,tanpa keluarga, kondisi yang sangat memperihatinkan,kami memberikan bantuan sembako untuk keperluannya,"terang Evi.


Kata Evi, kakek tersebut tidak memiliki Kartu tanda penduduk (KTP) demikian halnya juga Kartu keluarga (KK), setelah lama bercerai dengan mantan istrinya kini hidup sendiri dirumah berbahan anyaman bambu.


"Saya mengajak para dermawan mari kita sama sama bahu membahu membantu sesama meringankan beban yang dihadapinya,"ajaknya.


Sementara itu, Kades Timu Fikri,S.Adm     mengatakan Kakek Moi memang tinggal sendirian tanpa ada keluarganya, sementara gubuk yang yang ditempatinya,hasil bantuan dari warga sekitar berupa swadaya kata Kades via Handphone.


"Kami pernah membantu, koordinasi dengan pihak pemerintah daerah untuk bangun rumahnya namun tidak memiliki lahan sendiri ini menjadi kendala,"jelasnya.


Sementara bantuan dari desa, BLT dan Sosial tetap kami bantu untuk kakek Moi kendalanya tidak memiliki KTP namun kita tetap upayakan pembuatan bebernya.(RED/02)