TNI Peduli Tanggap Bersihkan Sekolah, Danrem 162/WB Turut Andil Membantu
Cari Berita

Iklan 970x90px

TNI Peduli Tanggap Bersihkan Sekolah, Danrem 162/WB Turut Andil Membantu

Jumat, 09 April 2021

 

Penyerahan bantuan oleh Danrem 162/WB Brigjend Ahmad Rizal Ramdhani.

Bima, PeloporNTB.Com - Aksi mulia TNI untuk warga terdampak banjir yang terjadi satu minggu lalu masih terus berlanjut hingga saat ini. Selain mendistribusikan berbagai jenis bentuk bantuan, saat ini TNI juga fokus pada penanganan pasca bencana banjir di Kabupaten Bima.


Kegiatan yang dilaksanakan TNI di masa tanggap darurat saat ini,  antara lain pembersihan di berbagai tempat seperti masjid, mushollah, sekolah, lingkungan warga, pengobatan gratis, trauma healing, pemantauan sekaligus pengamanan wilayah teritorial pasca bencana.


Terlihat, Danrem 162/WB Brigjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani, S.Sos. SH. M.Han.,juga ikut serta bersama personel TNI AD lainnya membersihkan sisa lumpur di semua ruang sekolah SDN Inpres Rabakodo Kecamatan Woha, Kabupaten Bima, Jumat (9/4/2021).



Danrem memantau dapur umum.


Kekompakannya nampak jelas saat kegiatan pembersihan berlangsung. Jendral Bintang Satu itu bahkan ikut mengangkat kursi dan meja yang sudah dibersihkan.


"Intinya kami selalu mengabdi kepada bangsa dan negara,"terang Danrem.

 




Menurutnya, kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian TNI pada penyelenggaraan pendidikan khususnya di Kabupaten Bima yang baru diterjang banjir. Mengingat dalam waktu dekat sekolah akan kembali dioperasionalkan, maka harus segera dibersihkan agar tidak menghambat proses belajar mengajar bagi guru maupun peserta didik.


"Kita harus semangat menata kembali hidup ini karena tetap harus berjalan, apalagi sebentar lagi akan memasuki bulan suci ramadhan," terang Jenderal Bintang Satu itu.


‘’Kami hadir untuk mengembalikan semangat seluruh warga yang terdampak bencana banjir,’’ imbuhnya.


Pada intinya, kata Danrem, keadaan ini jangan sampai mengganggu semangat belajar anak-anak, karena mereka merupakan tumpuan bangsa Indonesia di masa depan.


“Musibah boleh datang mengganggu, tapi semangat belajar tetap maju,” tutupnya.(RED/02)