Forum PUSPA Kota Bima, Tindaklanjuti Korban Pelecehan Seksual Dengan Bimbingan dan Konseling
Cari Berita

Iklan 970x90px

Forum PUSPA Kota Bima, Tindaklanjuti Korban Pelecehan Seksual Dengan Bimbingan dan Konseling

Selasa, 08 Juni 2021

 

Ketua Forum Puspa Kota Bima
Foto : Billy PeloporNTB


Kota Bima, PeloporNTB.Com - Kasus yang menimpa beberapa siswa SDN 30 Kota Bima akibat dugaan kuat pelecehan seksual oleh kepala sekolahnya akan dilakukan bimbingan khusus sehingga mereka tidak mengalami trauma yang berkepanjangan.


Hal ini akan dilakukan oleh Forum Partisipasi Publik Untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak (Puspa) Kota Bima yang di ketuai oleh Hj. Ellya Alwaini HML, SE.


Kejadian luar biasa dalam hidup dan kehidupan anak manusia dapat dialami oleh siapapun, seseorang dimulai dari sejak lahir sampai meninggal dunia.


Seiring dengan perjalanan waktu dalam ritme kehidupan tentu sudah menjadi sebuah kepastian seseorang pasti akan mengalami berbagai peristiwa yang tidak disangka dan diduga sebelumnya.


Peristiwa akibat pelecehan seksual seperti yang dialami oleh beberapa siswa SDN 30 Kota Bima tentu akan berdampak berkepanjangan pada korban, hal inilah menjadikan PUSPA Kota Bima memiliki kepedulian dalam mencarikan solusi kongkritnya.


Ketua Puspa Kota Bima, Hj. Ellya Alwaini HML, SE yang dikonfirmasi langsung oleh Media Bimantika melalui saluran WhatsApp nya pada hari selasa (8/6/2021) menyebutkan bahwa anak-anak yang menjadi korban pelecehan seksual harus mendapatkan bimbingan khusus sehingga peristiwa itu tidak menjadikan korban traumatik.


Lebih lanjut Umi Elly Sapaan akrab Ketua PUSPA kota Bima menjelaskan bahwa anak-anak korban pelecehan seksual akan mengalami Post Traumatic Stres Disorder (PTSD)


PTSD menurutnya gangguan mental atau kecemasan yang dapat terjadi setelah mengalami atau menyaksikan suatu peristiwa traumatik sehingga perlu adanya bimbingan secara menyeluruh.


“Peristiwa yang menimbulkan traumatik termasuk fisik atau pelecehan seksual perlu dilakukan bimbingan dan arahan secara menyeluruh sehingga tidak menjadi sebuah trauma untuk masa yang akan datang” ungkap Umi Elly. (BL-01)