Mega proyek di Desa Tambe bermasalah tukang dan pemilik Material Belum di Bayarkan
Cari Berita

Iklan 970x90px

Mega proyek di Desa Tambe bermasalah tukang dan pemilik Material Belum di Bayarkan

Senin, 16 Agustus 2021

Para buruh sedang melakukan pekerjaan pembangunan rumah relokasi banjir.



Bima, PeloporNTB.Com- Mega proyek relokasi rumah dampak banjir di Desa Tambe menuai masalah. Pasalnya, bahan material seperti pasir dan bata belum dibayarkan, pun gaji tukang dan buruh mandek dan tak kunjung di bayarkan Desa tambe kecamtan Bolo Kabupaten Bima,"Senin (16/08/2018)


Salah satu tukang bernama Amrin mengaku, dirinya sudah menyelesaikan pekerjaan satu unit rumah, namun gaji belum diterima secara utuh dan saat ini hampir selesai satu unit rumah lagi.

“Kita kerja sistim borong, satu unit rumah dijanjikan sebesar Rp. 9 juta. Tapi realita yang diterima hanya Rp. 4 juta yang bisa mereka bayarkan,” ujarnya 


Lanjutnya, mestinya gaji harus dibayar full setelah selesai pekerjaan satu unit rumah, sehingga ada biaya konsumsi selama pekerjaan.

“Kita harus ngutang untuk konsumsi setiap hari. Yakni untuk makan, minum dan kebutuhan lainnya,” keluhnya.


Senada dengan Amrin, tukang lainnya Yusuf mengaku heran dengan sistim pembayaran gaji. Mestinya setiap selesai satu unit rumah Sesuai kesepakatan yang dikerjakan harus bayarkan oleh mereka



“Sudah puluhan unit rumah yang selesai dikerjakan, semua tukang mengeluh belum dibayar full gajinya,” terangnya.


Sementara itu Suherman M Ali sebagai penyuplai Pasir menyayangkan atas perlakuan pihak pelaksana.Sebanyak 15 dump truck dengn harga per 1 truck senilai 500 ribu yang sudah masuk namun hampir 1 bulan kami di abaikan dan tidak di bayarkan padahal setiap hari, kami harus makan dan memenuhi kebutuhan keluarga,"tuturnya sa'at di konfirmasi media peloporNTB pada lokasi Proyek




“mendengar itu Buyung selaku pemilik bata berah  yang berjumlah puluhan ribu dimasukan hampir satu bulan penuh sampai sa'at ini belum di bayarkan sama sekali. 



“Rumah sudah banyak yang selesai pekerjaan, tapi pembayaran bahan material belum diselesaikan,” ucapnya.


Dirinya berharap, pihak perusahaan menyikapi sekaligus menyelesaikan semua pembayaran bahan material, gaji tukang dan gaju buruh. Hal itu perlu dilakukan supaya sama – sama enak.

“Kalau pihak perusahaan belum menyikapi masalah ini, terpaksa pekerjaan akan dihentikan,” ancamnya.


Sementara itu, pihak yang ditunjuk untuk membayar bahan material, gaji tukang dan lainnya sempat dihubungi lewat seluler, tapi tidak ada respon. Dichating lewat WhatsAppnya tidak balas(RED-04)