Dugaan Serobot Tanah Warga, BPN Bima dan Pemdes Bakal Diadukan ke APH
Cari Berita

Iklan 970x90px

Dugaan Serobot Tanah Warga, BPN Bima dan Pemdes Bakal Diadukan ke APH

Senin, 20 September 2021

 

Beginilah kondisi rumah relokasi menuai polemik akibat masalah lahan warga mengaku dirugikan memagari keliling. 




Bima,PeloporNTB.Com-Sedikitnya Delapan orang Ahli waris pemilik tanah atas nama M.Yakub melakukan pemagaran di atas lahan relokasi Korban banjir.Pihak keluarga juga mengancam akan melaporkan pihak BPN dan Pemdes yang menjabat 2010 silam lalu ke APH jika tidak ada penyelesaian.


Diketahui tanah yang pada dasarnya 50 are di atas So Lante menjadi 30 are.akibat terbitnya sertipikat baru. Sehingga pihak keluarga pemilik tanah menjadi korban lantaran ulah mereka tuding Ramlin Yakub selaku ahli waris Senin ( 21/09/21).


Ramlin menjelaskan, sebagai ahli waris menyayangkan bahwa pemdes Tambe sampai hari ini belum ada kejelasan, mengurus tanah. Bahkan sampai hari ini sudah dibangun rumah di atas tanah milik kami tanpa konfirmasi tegasnya.


Dia membeberkanupaya kekeluargaan yang mencoba dirinya bangun mulai di tingkat Pemdes sampai pada Camat. Namun hal itu tidak di respon dengan baik.


"Kita sudah berupaya menghargai Pemerintah, namun hal itu tidak menjadikan kami sebagai representasi sebagai rakayat atas jabatan mereka yang menjadi pelayan bagi kami,"jelasnya.


Dirinya menegaskan,segera kembalikan tanah milik kami yang berjumlah 50 are,
selama ini kami sebagai pemilik tanah tidak pernah di undang,Mulai lahirnya seterpikat LC sampai di potongnya tanah milik kami yang dari 50 are menjadi 30 are tegasnya.


"Hari ini kami sudah melakukan pemagaran atas tanah mik kami dan sekarang proyek rumah di atas lahan terpaksa di hentikan sampai Pemerintah dan pihak BPN Bima dan pemdes segera melakukan pengembalian sesuai hak yang kami miliki yaitu 50 Are," pintanya.


Sambungnya jika tidak ada respon maka dua lembaga itu akan kami laporkan dan semua proyek akan di hentikan sampai lahan kami di kembalikan secara utuh pungkasnya.


Terpisah Kepala BPN Bima dimintai tanggapannya namun belum dapat terkonfirmasi. (RED-04)