Setahun Sudah Tanah Kuburan Desa Runggu Amblas, Pemda Bima Dituding Tak Peduli ?
Cari Berita

Iklan 970x90px

Setahun Sudah Tanah Kuburan Desa Runggu Amblas, Pemda Bima Dituding Tak Peduli ?

Selasa, 16 November 2021

  


Beginilah kondisi parit yang longsor mengakibatkan tanah kuburan terancam amblas tak kunjung ada perhatian foto// Abriawan



Kabupaten Bima,PeloporNTB.Com-Pasca dihantam banjir bandang setahun ini mengakibatkan longsor sporadis dan mengikis tanah kuburan TPU Desa Runggu Kecamatan Belo, Kabupaten  Bima  amblas. Namun hingga kondisi tersebut makin tergerus terbawa arus banjir, yang bersumber dari pembukaan jalan tani, yang dikhawatirkan akan mengikis lahan kuburan.




Kini memasuki musim pancaroba,Tak kunjung ada perhatian khusus baik dari Pemdes dan Pemerintahan Daerah.Kondisi tersebut membuat Pemuda setempat menyoroti adanya pembiaran terhadap tanggap bencana. 




Pemuda Desa Runggu Abriawan, SH, menyayangkan adanya program pembukaan jalan ekonomi di area pegunungan desa Runggu. Baginya program pembukaan jalan tani tidak memiliki asas manfaat, sejak adanya dikerjakan  jalan tani sampai hari ini , justru sebaliknya menghasilkan bencana yang merugikan masyarakat, dengan amblasnya Tempat Pemakaman Umum (TPU) tidak ada pertanggungjawaban dari pihak terkait. 





"Saya menuding dalang program buka jalan tani dikerjakan untuk memenuhi keserakahan pemerintah setempat tanpa harus mempertimbangkan Analisis mengenai dampak lingkungan seperti yang tertuang dalam lingkunganhidup," jelasnya Rabu (17/11/21).




Dia menjelaskan, pasca longsor parit ini telah berlangsung lebih kurang 1 tahun lamanya hingga mengakibatkan debit tanah kuburan amblas. Tanpa ada perhatian dalam bentuk apapun dari Pemerintah setempat sebagai langkah pemenuhan tanggung jawabnya sebagai Pemerintah.




"Kami sebagai generasi muda desa runggu , lebih khususnya saya pribadi agar pemerintah setempat segera menyikapi persoalan ini sebelum kondisinya memburuk pada awal musim hujan ini," Pintar rian dengan nada tegas. 




Dia mengisyaratkan, jika masih membiarkan kondisi tersebut kami akan melakukan gerakan perlawanan,ketidak percayaan kami terhadap naluri Eksekutif bagi kepentingan masyarakat umum pungkasnya.



Sementara itu Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD Kabupaten Bima Chandra Kusuma, AP, mengatakan pihaknya akan menerjunkan anggota dilapangan untuk melakukan cek kondisi tersebut. 



"Ada anggota kami nanti yang cek,akan kami kabarkan,"terangnya dalam Via Whatsapp.(RED/02)