Berkat Pendekatan Secara Persuasif, Tim Opsnal Sat Brimobda NTB Amankan Dua Senpi Rakitan
Cari Berita

Iklan 970x90px

Berkat Pendekatan Secara Persuasif, Tim Opsnal Sat Brimobda NTB Amankan Dua Senpi Rakitan

Senin, 20 Desember 2021

 

Satbrimoda NTB Batalyon A Pelopor Bima Amankan Dua Pucuk Senpi Rakitan

Foto : Admin Billy PeloporNTB


 






Bima, PeloporNTB.Com - Berkat pendekatan persuasif Tim Opsnal Sat Brimobda NTB mendapatkan apresiasi masyarakat yang memiliki kesadaran, untuk menyerahkan senjata rakitan dan empat butir amunisi kaliber 5.56 mm yang mereka simpan dengan tujuan tertentu, bertempat dikantor Desa Parangina kecamatan Sape Kabupaten Bima, Selasa (21/12/2021) sekitar pukul 10.30 Wita.


Hal tersebut ditunjukkan berkat Komunikasi Sosial (Komsos) Dialogis, yang berjalan intens selama ini telah berhasil memberikan kesadaran

masyarakat Desa Parangina, bahwa kepemilikan senjata api rakitan secara pribadi merupakan tindakan yang menyalahi aturan dan undang-undang. Sehingga mereka secara kesadaran dan sukarela, menyerahkan senjata api rakitan kepada personel Sat Brimobda NTB Pelopor A Bima.


"Berkat penggalangan dan pendekatan secara persuasif dan intensif dalam rangka menciptakan situasi kamtibmas yang aman serta kondusif di wilayah Hukum Polres Bima" tutur Bripka Ardi Baron Bayuseno.


Dari hasil penyelidikan Tim Opsnal Brimob sat Brimobda NTB yang di bawah komando langsung Bripka Ardi Baron Bayuseno berhasil mengantongi 1 nama yang di rahasiakan. 


"Berhubung yang bersangkutan kooperatif dan mau berkerja sama, Sehingga Tim Opsnal melakukan Pendekatan, penggalangan guna meminta kepada oknum masyarakat untuk menyerahkan senpi secara suka rela namun oknum tersebut meminta untuk di rahasiakan identitas nya serta penyerahan senpi tersebut yang di wakili oleh Sekdes desa Parangina" Jelas Ardi Baron.


Oleh karena itu, keberhasilan komunikasi sosial secara dialogis harus terus dilaksanakan untuk memberikan kesadaran kepada masyarakat, tentang bahaya penggunaan senjata api illegal.


"Senpi tersebut di duga sering digunakan apabila terjadi perang kampung, menurut masyarakat untuk menjaga diri dan desanya apabila desa mereka di serang oleh desa lain untuk mempertahankan diri" Ucapnya. (BL-01)