MIRIS! Keluarga Korban Kecelakaan Bingung Urus Pemakaman, Warga Wera Hadiri Laga Gubernur Cup Di Sape
Cari Berita

Iklan 970x90px

MIRIS! Keluarga Korban Kecelakaan Bingung Urus Pemakaman, Warga Wera Hadiri Laga Gubernur Cup Di Sape

Sabtu, 19 Februari 2022

 

Keluarga Korban Kecelakaan Kebingungan Mengurus jenazah

Foto : Pimpred Billy Pelopor NTB

Bima, PeloporNTB.Com - Uforia Laga Panas Turnamen Sepakbola Gubernur Cup 2022 yang digelar di Lapangan Semangka Kec. Sape Kabupaten Bima pada sore ini, Sabtu (19/2) mengundang perhatian banyak pihak. Terhitung sejak pagi masayarakat sudah memadati lapangan tersebut untuk menantikan kick off duel bergengsi antara tuan rumah Putra Sape FC dengan rivalnya Wera FC.


Hadirinya berberapa pemain asing dari luar daerah dan luar negara yang memperkuat squad dari masing-masing kesebelasan menjadi animo utama berjubelnya penonton yang datang dari berbagai wilayah di Kab. Bima, Kota Bima hingga Kab. Dompu. Bahkan adanya juga penobton dari provinsi tetangga seperti NTT yang sengaja datang untuk menyaksikan langsung pertandingan akbar tersebut.


Jika sebelumnya Turnament Bola Voli Piala Walikota Bima mampu menghadirkan puluhan ribuan massa karena mempertontonkan aksi para pemain nasional dan Asia, diajang Turnament Sepakbola Gubernur Cup ini justru mampu mendatangkan penonton dengan jumlah yang jauh lebih banyak. 


Namun ada hal menarik dan mengharukan yang diangkat khusus oleh media ini dalam pemberitaan. Yakni berawal dari peristiwa kecelakan maut yang dialami oleh 2 wanita pendukung Tim Wera FC yang berasal Dusun Terawuwu Desa Tawali Kec. Wera yang berboncengan saat menuju ke lokasi Lapangan Semangka.


Kedua korban mengalami kecelakaan di wilayah Desa Kowo Kec. Sape karena diduga menabrak seekor sapi yang berlari memotong jalan. Pasca kejadian 1 orang mengalami luka parah dan yang satunya lagi yang bernama Putri diketahui meinggal di tempat. Usai mendapatkan perawatan medis, kedua korban diantar kembali ke kampung asalnya di Dusun Terawuwu. Isak tangis pihak keluarga tak terbendung saat jenazah korban tiba di rumah duka.


Yang mengharukan adalah, beberapa saat kemudian kondisi di rumah duka korban yang meninggal terlihat sepi. Keluarga korban kebingungan karena tidak ada warga yang membantu mengurus penggalian kubur dan pemakaman korban. Hal tersebut terungkap melalui siaran live pemilik akun facebook Julfikar Tahtawali sekitar Pkl. 12.00 Wita.


Dalam tayangan video live tersebut terlihat kondisi disekitar rumah yang begitu sepi karena mayoritas warga sudah pergi menyaksikan turnamen sepakbola di Lapangan Semangka Kec. Sape. Yang tersisa hanyalah beberapa warga perempuan dan anak-anak. Terdengar pula suara keluhan seorang ibu yang mengeluh karena tidak ada orang yang membantu menggali kuburan untuk memakamkan korban.


Namun beberapa jam kemudian akhirnya ada beberapa warga yang kembali setelah dihubungi untuk membantu mengurus proses pemakaman korban. Warga yang tiba kembali dikampung langsung melakukan penggalian kubur di pemakaman umum Desa setempat.


Sementara itu dilokasi pertandingan, kepadatan penonton terlihat mewarnai lapangan Semangka. tidak hanya didalam areal lapangan, namun diberbagai titik terdekat juga dipadati penonton yang tak bisa masuk ke dalam areal lapangan. 


Panitia dan petugas keamanan dalam event yang dihadiri langsung oleh Gubernur NTB Zulkieflimansyah tersebut terlihat membagikan masker kepada penonton sejak awal yang berdatangan memenuhi lapangan. Penonton yang tidak kebagian tempat akhirnya memilih tempat tempat tertentu untuk bisa memantau langsung jalannya pertandingan.


Karena tak bisa menonton langsung didalam lapangan yang sudah sesak, banyak penonton yang memilih menonton dari atas tembok lapangan, ada yang memanjat diatas pohon  bahkan afa juga yang nekat memanjat tower demi bisa menyaksikan laga yang bersejarah tersebut.


Hingga berita ini diturunkan, diketahui peoses penggalian kubur untuk pemakaman Almarhumah Putri baru saja selesai dilakukan oleh pihak keluarga. Sementara itu persiapan proses penguburan masih terus dilakukan oleh pihak keluarga dan warga setempat. (BL-01)