Bu Guru Nodai Janji Suci, Tinggalkan Suami dan Anak Demi Nikahi Selingkuhan
Cari Berita

Iklan 970x90px

Bu Guru Nodai Janji Suci, Tinggalkan Suami dan Anak Demi Nikahi Selingkuhan

Sabtu, 18 Juni 2022

 

Foto Ilustrasi

Billy Pimpred Media Pelopor NTB

Bima, PeloporNTB.Com - Sungguh apes nasib dialami Darmawan asal Desa Nggembe, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima, NTB. Peria kelahiran Kota Madya Pangkal Pinang Provinsi Bangka Belitung itu ditinggal pergi oleh istrinya (WD, red) yang berprofesi sebagai guru status Aparatur Sipil Negara (ASN) di sebuah sekolah di Kecamatan Bolo. 


Diketahui, Perempuan keturunan arab itu kabur dari rumah sejak bulan Oktober Tahun 2021 lalu. Sejak istrinya keluar dari rumah, Darmawan yang biasa disapa Wawan ini harus menanggung pil pahit yakni hidup merana.


Cerita Wawan, sekitar pukul 08.00 Wita, tanggal 13 Oktober Tahun 2021 lalu, isitrinya ijin menemui keluarganya di Lanci, Kabupaten Dompu untuk meminjam uang tambahan bayar kuliah anaknnya. Menjelang sore, pada saat Ia pergi melaut masuk SMS dari istrinya (WD, red) bahwa Istrinya tidak pergi ke rumah keluarganya tapi ke Kota Bima.


“Dalam SMS itu juga, WD menyebutkan hal itu dilakukan agar dapat keluar dari rumah karena selama hidup bersamanya selalu saling menyakiti,” ujar Darmawan, Sabtu (18/6/2022) kutip isi SMS WD.


Selang beberapa hari setelah itu, sambung Wawan, Ia mendapat informasi bahwa istrinya berbuat serong dengan lelaki idamannya. Mendapat infromasi tersebut, Wawan pasrah dan menunggu niat baik dari Istrinya untuk kembali ke rumah dengan harapan dapat hidup rukun dan bahagia.


“Saya menunggu niat baik dari istri untuk pulang ke rumah, karena pertimbangan kasihan anak – anak,” ucapnya.


Parahnya, sebut Wawan, isu yang berkembang saat ini bahwa WD sudah menikah dengan laki – laki idamannya, padahal status perkawinan dengannya masih sah secara hukum agama maupun kedinasan. Setelah ada informasi tersebut, Ia menelusuri dan mendapat kabar bahwa WD menikah siri dengan warga Kananga yang berdomisili di luar daerah.


“Pada waktu yang bersamaan, masuk SMS dari nomor baru yang mengaku warga Kananga inisial MH. Isi SMS tersebut (Assalamualaikum saya beritahukan kepada anda, bahwa istri anda Bu WD akan ke Kalimantan untuk menikah dengan saya). Kemudian setelah ditelusuri lagi, MH membeli rumah di wilayah Desa Kananga dan yang merehab rumah tersebut WD yang tiada lain adalah istri sahnya,” kisah Wawan dengan nada sedih.


Cerita yang memilukan juga, kata Darmawan, Tahun 2017 Ia ditawar pulang kampung oleh istrinya, tapi menunggu cair uang sertifikasi. Pendek cerita, sebutnya, selama di kampung halaman di Pangkal Pinang tetap mengirim uang belanja untuk WD bahkan tiap bulan. Seiring berjalannya waktu, saya ditelpon oleh salah satu teman asal Desa Nggembe agar segera pulang karena ada urusan dan tidak boleh disampaikan lewat seluler. Keesokan harinya, masuk lagi telpon dari teman yang lain menyuruh pulang dan kalau tidak pulang kamu akan kecewa. Karena didesak seperti itu, tanpa pikir panjang langsung beli tiket dan balik ke Bima.


“Setelah tiba di rumah kediamannya, Ia melihat Istrinya duduk di bagian belakang rumah dengan muka cemberut tanpa ada sambutan sama sekali. Beberapa saat setelah itu, saya melihat surat panggilan relas dari pengadilan Bima, alasan gugatan tersebut bahwa saya lari dari rumah tanpa ada kabar berita, saya tidak pernah menafkahi dan lainnya, bahkan disebutkan tidak mengetahui alamat tempat tinggal saya,” ungkap Wawan.


Terkait masalah tersebut, Ia telah mengadu atau melaporkan ke Korwil Pendidikan Kecamatan Bolo bahkan sudah datang ke BKD Kabupaten Bima. Ia berharap, Korwil maupun BKD Kabupaten Bima dapat mengambil sikap serius untuk menyelesaikannya.


“Saya berharap Korwil Pendidikan Kecamatan Bolo dan BKD kabupaten Bima dapat membantu selesaikan masalah ini. Semoga ada titik terang yang baik dan tidak merugikan saya,” pungkasnya.


Terkait hal itu, oknum guru SDN di Bolo (WD, red) belum berhasil dikonfirmasi untuk dimintai tanggapannya, dihubungi lewat selulernya tidak ada tanggapan. Begitu pun Korwil Pendidikan Kecamatan Bolo dan Kepala BKD Kabupaten Bima tetap diupayakan untuk dikonfirmasi. (BL-01)