KAMMI Mataram Gelar Diskusi Meneropong Masa Depan Anak dan Nasib PKL
Cari Berita

Iklan 970x90px

KAMMI Mataram Gelar Diskusi Meneropong Masa Depan Anak dan Nasib PKL

Senin, 29 Agustus 2022

 

PD KAMMI Mataram Gelar Diskusi

Foto : Pimpred Billy Pelopor NTB 

Mataram, PeloporNTB.Com - Diskusi yang dilangsungkan di Café Its Milk pada Senin, 29/8/2022. Berjalan dengan hangat. Sebagai momentum untuk menyambut hari jadi Kota Mataram yang ke 29 ini dihapus aja gimana?, masih banyak yang harus dibenahi, terutama pada pengelolaan lahan untuk para pedagang kali lima (PKL) dan pedagang asongan.


Hingga saat ini, pemerintah Kota Mataram telah menertibkan para PKL yang berjualan dipinggir jalan guna mempercantik tata ruang. Namun hal itu berdampak pada pedagang yang tidak berjualan seperti biasanya.


Irwan sebagai Ketua Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) PD Mataram memberikan catatan kepada pemerintah, hingga saat ini masih banyak yang belum diselesaikan, padahal itu sudah menjadi janjinya Ketika dilantik menjadi Wali Kota Mataram.


“Pemerintah Kota Mataram, harus menyelesaikan janjinya, kita bisa melihat masih banyak pedagang hanya bisa berharap diberikan tempat berjualan oleh pemerintah, sedangkan sampai saat ini, para PKL yang ditertibkan belum juga mendapatkan solusi dari pemerintah untuk aktif kembali untuk berjualan,” kata Irwan.


Selain itu juga, melihat semakin maraknya anak yang meminta uang (mengemis), menjadikan pemerintah harus berbenah lebih cepat lagi, karena makin banyak yang berjalan di sudut-sudut Kota hanya untuk memenuhi kebutuhannya.


Tidak hanya sampai disitu saja, para orang tua juga masih banyak yang memberikan izin bahkan memerintahkan anaknya untuk berkeliaran di malam hari. 


Anak dibawah umur inisial I&N saat diwawancarai oleh anggota KAMMI, dia menuturkan bahwa, keluar malam sudah menjadi kebiasaan, “Saya tidak dimarahi sama orang tua, bahkan kami disuruh. Karna kami harus mencari dana untuk keperluan operasi orang tua kami,” katanya.


Akan tetapi Pada saat itu juga, Ketika salah satu dari anggota KAMMI yang ingin mengantarnya pulang, mereka langsung menolaknya, karena nanti dimarahi sama orang tuanya. (BL-01)