Hadiri Munas 1 IKRA, IDP Titip Pesan dan Kesan
Cari Berita

Iklan 970x90px

Hadiri Munas 1 IKRA, IDP Titip Pesan dan Kesan

Rabu, 26 April 2023

 

Bupati Bima dan Pendiri IKRA sekaligus Pimpinan sidang Dr Juwaidin Ismail di momen Munas 1 Ikra


Foto : Billy Pelopor NTB 

Bima, Peloporntb.com - Setelah sehari sebelumnya menghadiri Halal Bihalal Ikatan Keluarga Wera Nusantara (IKRA) di Lapangan Desa Tawali Wera, Bupati Bima Hj. Indah Dhamayanti Putri, SE Selasa (25/4) didampingi Kepala Bappeda dan Litbang M. Taufik ST, MT, Kadis Perkim M. Chandra Kusuma AP, Kepala Dinas Kominfotik Kamaludin, S.Sos dan sejumlah pejabat eselon III OPD menghadiri Musyawarah Nasional (MUNAS) I IKRA yang mengusung tema, “IKRA Berkarya, Wera Bangkit” di Ballroom Hotel Marina Inn Kota Bima.


Pada Munas yang juga turut dihadiri Walikota Bima H. Muhammad Lutfi, SE dan Wakil Walikota Feri Sofiyan, SH, anggota DPR RI, anggota DPRD provinsi NTB dan anggota DPRD Kabupaten Bima tersebut, Bupati Bima mengungkapkan arti penting penyelenggaraan Munas perdana dan potensi Sumberdaya alam Wera.


“Munas diharapkan bisa melahirkan komitmen dan menyatukan tekad sehingga kegiatan IKRA tidak hanya sekedar kegiatan seremonial, tetapi ada aksi nyata yang bisa dilaksanakan bersama dan menjadi tanggung jawab bersama di dunia dan akhirat”.


Ungkap Bupati Bima dihadapan Ketua DPP IKRA Dr.H. Muhtar, Direktur Manajemen Penanggulangan Bencana dan Kebakaran Kementerian Dalam Negeri Drs. Edy Suharmanto, M.Si dan para Pengurus DPW IKRA Se Indonesia serta panitia lokal.


Terkait potensi Sumberdaya alam di wilayah tersebut, Bupati memaparkan, Wera adalah pintu gerbang sebelah utara Nusa Tenggara Barat dimana terdapat Gunung Sangiang yang memiliki potensi besar baik pertanian, peternakan maupun potensi bawah laut di Sangiang yang dapat dimanfaatkan dengan baik untuk dikembangkan.


Kecamatan ini juga merupakan salah satu wilayah yang memiliki potensi sumber daya yang melimpah, baik sektor perikanan, pertanian dan beberapa potensi termasuk diantaranya tambang.


Oleh karena itu sudah saatnya perlu memikirkan kehadiran investor sebagai pendapatan yang bisa didapatkan oleh desa dengan melibatkan kelompok sadar pariwisata yang sudah terbentuk, khususnya di Desa Sangiang


Namun demikian, siapapun yang berinvestasi harus dipastikan bisa diterima dengan baik oleh masyarakat. Jangan sampai ada pertentangan dengan masyarakat setempat. (Admin-01)