Harga Bawang Anjlok, Petani Teriak Rugi! Gegara Biaya Produksi Mahal
Cari Berita

Iklan 970x90px

Harga Bawang Anjlok, Petani Teriak Rugi! Gegara Biaya Produksi Mahal

Rabu, 21 Agustus 2024

 

Potret Bawang Merah di Kecamatan lambu Kabupaten bima 


Foto: Yulli Pelopor NTB 

Bima, Peloporntb.com - Dalam kurung waktu 1 bulan sebelum masa panen warga kecamatan Lambu kabupaten Bima merasakan keresahan terkait harga bawang yang semakin hari semakin menurun, hal ini sangat memicu kekhawatiran petani. 


Salah satu petani, Bapak Yosep yang ditemui Media online peloporntb.com mengungkapkan kekhawatiran ini dikarenakan harga bibit yang di belinya 2jt/kilogram, belum lagi harga pestisida dari harga 200/100 untuk penyemprotan tiap hari, "Belum lagi ketika bawang terserang hama, biaya operasional malah lebih besar" Ucapnya.


"Kita semprot dalam sehari itu 5-6 tangki, belum lagi tambahan pestisida lain apabila bawang mengalami penyakit/diserang hama"Ucap Bapak yosep salah satu petani bawang merah Asal Desa Lanta Barat.


Ini hanya gambaran satu dari sekian banyak nasib buruk petani di kabupaten bima, Mereka kadang harus mengeluarkan modal besar di awal untuk bertani, tapi ketika musim panen tiba harga jual tidak seperti yang dibayangkan.


Lebih lanjut Yosep mengatakan, hal tersebut sangat mengkhawatirkan jika tiap minggu harga bawang turun dan pestisida mahal, "Apalagi pertisida itu kami utang dulu di toko, dan kami bayar selesai panen" Sedihnya.


"Kami berharap kepada pemerintah kabupaten bima, agar segera mencarikan solusi untuk kesejahteraan petani, mengingat setiap tahun hasil panen kami Anjlok"Imbuhnya.


Bagi pembeli ini sangat menguntungkan, namun tidak disisi petani. Mereka mengolah lahan, menyemai bibit, dan banyak juga yang menyewa pekerja untuk lahan yang luas. Harga jual yang begitu rendah membuat keuntungan sangat tipis. (YL-09)