Heriman Sebut Harga Jagung Anjlok, Pemda Bima Dinilai Tak Punya Sikap
Cari Berita

Iklan 970x90px

Heriman Sebut Harga Jagung Anjlok, Pemda Bima Dinilai Tak Punya Sikap

Kamis, 11 Juni 2020



Bima, Peloporntb.com - Anjloknya harga jagung membuat petani kian menjerit, tidak sedikit terancam tidak bisa membayar hutang di Bank.Pasalnya, saat melakukan penanaman bibit hingga perawatan sebagian petani meminjam modal dibank bahkan direntenir, yang notabene dengan bunga yang tinggi.

Salah satu tokoh Pemuda Bima, Heriman, S.Pd mengatakan, karena sering terulangnya kejadian yang sama yakni, ketika masa panen dan harga turun dratis Pemerintah Kabupaten Bima wajib turun tangan dalam menyelesaikan persoalan dan jeritan para petani jagung.

"Sebenarnya banyak opsi yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Bima dalam rangka mengendalikan serta menstabilkan harga jagung dan harga produk pertanian lainnya, tapi harus ada keberanian,"tutur Heriman, pada media ini melalui via whatsApp, Rabu (10/6/2020).

Kata aktivis kelahiran donggo ini,
Salah satu opsi yang diambil ambil agar menjaga ritme harga jagung serta produk petani lainya yakni, Pemerintah Kabupaten Bima harus mendirikan Perusahaan Daerah dan dikelola secara profesional.

"Pemkab Bima harus berani mengambil opsi itu.Karena dalam PP nomor 54 tahun 2017, Pemerintah tidak boleh berbisnis maka harus mendirikan Perusda. Kalau tidak mampu lagi ya opsinya kerjasama dengan pihak ke tiga,"terangnya.

Alumni IKIP PGRI Kaltim ini menegaskan, saatnya pemerintah kabupetan bima harus lebih kreatif dan inovatif dalam melindungi petani serta meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

"Kalau dikelola dengan baik potensi yang dimiliki oleh Kabupaten Bima maka tidak menutup kemungkinan, Bima akan menjadi swasembada jagung maupun pangan,"pungkasnya.

Dikatakannya, perlu diketahui beberapa Kecamatan yang ada diKabupaten Bima yang menjadi lumbung jagung yakni, Kecamatan Soromandi, Donggo, sanggar dan Tambora,"tandasnya.(PB-05)