Peran Pemuda dan Konstruksi Nyata Terhadap Pilkada 2020
Cari Berita

Iklan 970x90px

Peran Pemuda dan Konstruksi Nyata Terhadap Pilkada 2020

Minggu, 09 Agustus 2020


Bima,PeloporNTB.Com-Peran pemuda akan menjadi catatan penting dalam keterlibatan penyelenggaraan Pilkada, momentum Pilkada tahun 2020 menjadi ajang nyata untuk pemuda dalam menampilkan peranan mereka secara langsung. Moment ini bisa dimanfaatkan pemuda untuk bisa terlibat nyata dalam membangkitkan gairah Pilkada ditengah pandemi Virus Corona, jangan sampai Pilkada tahun 2020 menjadi ajang untuk mencari keuntungan semata atau pun apatis seperti pada penyelenggaraan pemilu ditahun sebelumnya.

Penyelenggaraan Pilkada 2020 menjadi keharusan bagi pemuda untuk berperan aktif demi mempertahankan kemurnian demokrasi. Disini pemuda bisa terlibat langsung dalam penyelenggaraan Pilkada tahun 2020.

Peran aktif tersebut dapat direalisasikan dengan ikut menjadi penyelenggara atau pun pengawas. Pemuda bisa mengenal dunia kepemiluan dan dunia politik dengan berpartisipasi menjadi penyelenggara tingkat kecamatan (PPK), kelurahan (PPS) maupun KPPS. Bagian pengawasan, pemuda bisa berkontribusi dengan menjadi pengawasan kecamatan (Panwascam) ataupun tingkat kelurahan (PPL).

Pemuda juga bisa terlibat langsung ke dalam kegiatan kerelawanan yang melakukan sosialisasi terhadap masyarakat. Tidak hanya dalam penyelenggara yang diselenggarakan oleh KPU maupun Bawaslu, tetapi pemuda bisa terjun langsung ke banyak lembaga non-pemerintahan yang fokus terhadap pemilu. Karena pemuda bisa menjadi saksi, relawan pasangan calon, ataupun pemantau pemilu.

Pemuda harus berperan aktif dalam Pilkada untuk mewujudkan Pilkada yang sehat dan damai. Sebab, Pemuda masih memiliki jiwa idealis dan bisa mengawal keberlangsungan penyelenggaraan Pilkada. Keberanian dan keterbukaan sikap pemuda yang kritis bisa menjadi formula yang efektif didaerah untuk menangkal politik uang (money politics) maupun politik yang menyimpang.

Pemuda bisa menggiring opini masyarakat luas, khususnya didaerah untuk menghapus opini yang mengatakan bahwa“politik itu kotor, politik itu tidak baik". Pemuda bisa membuktikan bahwa penyelenggaraan Pilkada bisa dijalani dengan proses yang bersih dan sesuai dengan keinginan masyarakat luas.

Memang benar ada anggapan bahwa untuk mengubah tatanan politik yang baik perlu proses dan waktu yang panjang, akan tetapi pemuda yang memiliki kreativitas perlu dituangkan secara aktif melalui partispasi secara langsung. Informasi yang diserap dan penguasaan media sosial lebih melekat kepada pemuda saat ini, menjadi modal yang berguna dalam mensosialisasikan Pilkada yang sehat dan bersih, terlebih lagi penggunaan media sosial pada kalangan pemuda saat ini lebih dari sekedar kebutuhan sehari-hari.

Untuk itu, pemuda bisa lebih berperan aktif dan ikut serta pada proses politik didalam penyelenggaraan Pilkada. Pemuda dengan penggunaan media sosial yang sangat lekat secara tidak langsung menumbuhkan jaringan-jaringan baru yang timbul diantara para pemuda seperti, organisasi, komunitas dan lainnya yang cenderung dilakukan oleh pemuda saat ini. Partisipasi aktif pemuda bisa meningkatkan angka pemilih dalam Pilkada.

Semakin banyak jumlah pemuda yang ikut berpartisipasi aktif dalam Pilkada, maka semakin mendorong terciptanya demokrasi lokal yang bersih dan sesuai marwah politik Indonesia. Makin banyak pemuda yang ikut dalam proses politik Pilkada dengan membawa aura perubahan positif akan semakin cepat pula terciptanya demokratisasi yang baik dan berkeadilan.

Penulis : Sukirman.