Proyek irigasi Di desa Darusallam, Diduga Tidak Sesuai Speak
Cari Berita

Iklan 970x90px

Proyek irigasi Di desa Darusallam, Diduga Tidak Sesuai Speak

Rabu, 28 Oktober 2020


Bima,PeloporNTB.Com--Pekerjaan Proyek Irigasi di Desa Daru Kecamatan Bolo Kabupaten Bima melalui program Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara Barat dinilai asal-asalan. Pasalnya, proyek dengan anggaran Rp. 195.000.000 dan volume pekerjaan ratusan meter tersebut diduga kuat tidak sesuai dengan Bestek.


Diketahui sebelumnya, bahwa pelaksana proyek tersebut merupakan kelompok Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) Sehati Desa Darusalam dengan deatline pekerjaaan 90 hari mulai dari 27 Juli sampai dengan 24 Oktober 2020.


"Proyek Irigasi program BWS ini didugat tidak sesuai bestek. Bayangkan saja, untuk pondasi-nya saja tidak digali. Bagai mana bisa kuat bangunannya kalau pekerjaannya begitu," jelas Agus salah pemuda pemerhati pembangunan di Kecamatan Bolo ini, sat dikonformasi Senin (19/10/20).


Menurut pemuda yang juga menjadi anggota LSM di Bima ini, bahwa hadirnya program irigasi tersebut tiada lain upaya pemerintah mendukung kelancaran aktivitas pertanian di desa setempat. Namun jika keberadaan proyek ini hanya untuk kepentingan dengan oreantasi keuntungan kantong pribadi, maka jelas ini merupakan pelanggaran.


"Pantauan kami di lapangan, pekerjaan irigasi ini terlihat hanya mencari keuntungan semata tanpa mengedepankan tujuan dari asas pemanfaatan program. Mulai dari lantainya tidak diratakan dengan semen, pondasi tidak digali, ditambah lagi campuran semen yang kurang, sehingga mengikibatkan bangunan irigasinya cepat runtuh dan retak," jelas dia.


Sementara itu, Ketua P3-TGAI Sehati Desa Daru Ikhsan mengaku bahwa pekerjaannya tersebut diklaim sudah sesuai petunjuk pelaksanaan (bestek red), mulai campuran bahan hingga ukuran dan luas


"Kita bekerja sesuai bestek. Seperti galian pondasinya hanya 10 Cm. Bahkan kita kerjakan melebihi dari volume. Lebar bawahnya didalam petunjuk pelaksanaan hanya 50 Cm, namun kita perbesar jadi 75 Cm. Semuanya bisa dicek kok hasil pekerjaan kita," jelasnya.


Ia tidak membantah bahwa pelaksanaan pekerjaan tersebut sedikit terlambat dikarenakan kendala pencairan anggaran. Ditambah lagi masalah pembebasan lahan yang lumayan rumit. "Pekerjaannya memang agar telat, karna persoalan pencairan dan pembebasan lahan. Namun kita akan berusaha selesaikan sesuai waktu yang ditentukan," tandasnya.


Disinggung terkait kejelasan volume pekerjaan tersebut, Ia malah mengaku tidak mengetahui secara pasti, karna hanya sebagai pelaksana. Apalagi dirinya baru mengerjakan proyek dan tidak secara detail mengetahuinya. Ditambah lagi pengawas jarang ke lapangan.


"Soal volume pekerjaan, saya tidak tahu pasti karna saya baru dalam dunia seperti ini. Apalagi pengawas jarang turun ke lapangan. Untuk lebih jelasnya silahkan langsung konfirmasi ke pengawas,"


Pengawas Proyek irigasi saat di konfirmasi Lewat Via WhatsApp tak ada jawaban dan Ahli nya memblokir nmr pihak kami ,"(RED/06)