Ketua umum DPP Pergerakan Aktivis Nahdiyin Nusantara NU Andi Jamaro Dulung Foto : Billy Pelopor NTB |
Jakarta, Peloporntb.com - Ketua Umum DPP Pergerakan Aktivis Nahdliyin Nusantara (Peran NU), Andi Jamaro Dulung memiliki tafsiran sendiri terkait mimpi Presiden Republik Indonesia ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Dalam mimpinya, SBY bermimpi satu gerbong kereta api dengan Ketua Umum PDIP yang juga Presiden ke-5 Megawati Soekarno Putri dan Presiden Joko Widodo.
"Menurut saya, arti mimpi SBY ini, yakni mengungkapkan harapannya bahwa dalam perhelatan politik 2024 nanti. Presiden Jokowi dan mantan Presiden tidak boleh melakukan cawe-cawe. Apa lagi terlalu jauh mengintervensi proses politik," kata Andi Jamaro Dulung.
"SBY mengajak ibu Megawati dan Presiden Republik Joko Widodo untuk tidak masuk ke gelanggang politik dan kembali ke kampung halaman masing-masing," sambung Aktivis NU ini.
Untuk diketahui, Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bermimpi satu gerbong kereta api dengan Megawati Soekarno Putri menjadi perhatian banyak masyarakat.
Mimpi tersebut kemudian menimbulkan banyak tafsir. Karena latar belakang SBY dan Megawati keduanya yang merupakan politisi.
Bukan tanpa sebab, Mimpi SBY tersebut terbilang menjadi peristiwa langka yang banyak ditafsikan sebagai langkah politik menuju lembaran baru hubungan antara Partai Demokrat dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Terlebih, kedua petinggi partai tersebut yakni Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Puan Maharani sebelumnya juga telah melakukan pertemuan di kawasan Senayan, Jakarta beberapa hari lalu.
Adapun dalam cuitannya, SBY bercerita didatangi oleh Presiden Jokowi di Kediamannya. Selepas itu, dirinya dan Mantan Wali Kota Solo tersebut menjemput Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk melakukan perjalanan menuju ke Stasiun Gambir.
"Saya bermimpi, di suatu hari Pak Jokowi datang ke rumah saya di Cikeas untuk kemudian bersama-sama menjemput Ibu Megawati di kediamannya. Selanjutnya kami bertiga menuju Stasiun Gambir," kata SBY.
Kemudian, SBY menyampaikan dalam mimpi tersebut, ketiganya sudah ditunggu Presiden ke-8 RI. Bersama Presiden ke-8 RI itu, mereka menyempatkan diri minum kopi sebelum akhirnya melanjutkan perjalanan.
"Di Stasiun Gambir, sudah menunggu Presiden Indonesia Ke-8 dan beliau telah membelikan karcis kereta api Gajayana ke arah Jawa Tengah dan Jawa Timur," tutur SBY.
Lebih lanjut, pada utasnya itu SBY menyebut usai minum kopi bersama Presiden RI ke-8, ketiganya kemudian melanjutkan perjalanan naik kereta api Gajayana.
"Di perjalanan, kami menyapa rakyat Indonesia dengan hangat. Rakyat yang pernah kami pimpin dengan penuh kesungguhan hati. Memimpin bangsa yang tak pernah sepi dari tantangan," ujar SBY.
Ketika kereta api Gajayana yang mereka naiki akhirnya sampai di Solo, SBY menyebut dia dan Jokowi turun di Solo.
SBY menyebut, ia melanjutkan perjalanan ke Pacitan, Jawa Timur dengan naik bus. Sementara Jokowi melanjutkan perjalanan untuk pulang ke kediamannya di Solo. Sedangkan Megawati terus melanjutkan perjalanannya ke Blitar, Jawa Timur.
"Sampai di Solo, Pak Jokowi dan saya turun dari kereta. Pak Jokowi kembali ke kediamannya, saya terus ke Pacitan dengan bus. Sedangkan Ibu Megawati melanjutkan perjalanan ke Blitar untuk berziarah ke makam Bung Karno," kata SBY.
Tafsir Mimpi SBY oleh ketua Peran-NU Andi Jamaro Dulung menyarankan Megawati dan Jokowi untuk Tidak Cawe Cawe dan Pulang Kampung Saja. (Admin-01)