Tragis! Mahasiswa Mataram Asal Bima Tewas Usai Minum Obat Penggugur Kandungan
Cari Berita

Iklan 970x90px

Tragis! Mahasiswa Mataram Asal Bima Tewas Usai Minum Obat Penggugur Kandungan

Sabtu, 02 Desember 2023

 

Ilustrasi, Mahasiswa Asal Bima tewas Usai Minum Obat Penggugur Kandungan


Foto : Billy Pelopor NTB 

Dompu, Peloporntb.com - Akibat pergaulan bebas, hamil di luar nikah. Pacar lari dari tanggung jawab. Malu. Lalu, diduga berusaha menggugurkan kandungan (aborsi) dengan mengonsumsi puluhan biji obat penghilang (pereda) rasa nyeri. Kelebihan dosis, akhirnya meninggal dunia.


Hal di atas merupakan rangkuman kejadian yang menimpa seorang mahasiswa sebuah Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Kota Mataram. Sebut saja inisialnya A, usia 18 tahun.


Mahasiswa asal Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) itu meregang nyawa di RSUD Dompu, Sabtu (2/12/23) siang.


Berdasarkan informasi yang dikutip dari Media Lakeynews, dugaan sementara, almarhumah A hendak menggugurkan kandungan dengan meminum puluhan biji obat-obatan penghilang (pereda) rasa nyeri.


Apa jenis obat-obatan yang diminum tersebut belum diperoleh informasi yang pasti. Demikian juga kronologis kejadiannya, belum benar-benar dapat dipastikan.


Kasat Reskrim Polres Dompu IPTU Ramli, dikonfirmasi Sabtu malam ini memberikan jawaban singkat. “Kami coba tanya anggota dulu,” katanya melalui pesan WhatsApp.


Sampai tulisan ini diunggah, belum ada kelanjutan hasil konfirmasi dan koordinasi Ramli dengan anggotanya.


Namun, untuk jenis obat yang diminum dalam jumlah banyak (melebihi dosis), pihak keluarga menyebut A mengonsumsi obat jenis Bodrex. Sedangkan pihak rumah sakit, setelah melakukan pemeriksaan, mencurigai A mengonsumsi sekitar 50-an biji obat jenis Paracetamol.


Plt. Direktur RSUD Dompu dr. Fitratul Ramadhan, Sp.P, menjelaskan, pasien berinisial A tiba di rumah sakit sekitar pukul 05.00 Wita. Dia diantar mobil ambulance. Dari mana datangnya masih digali informasi lebih lanjut.


“Saat datang ke rumah sakit, keadaan pasien (A) sudah tidak sadarkan diri. Dicurigai karena mengonsumsi obat Paracetamol sekitar 50 biji,” jelas Dokter Fit (sapaan Fitratul Ramadhan).


Direktur RSUD Dompu dr. Fitratul Ramadhan, Sp.P. melalui Dokter Fit menegaskan, rumah sakit sudah melakukan tindakan dan pelayanan sesuai dengan Penanganan SOP (Standar Operasional Prosedur) keracunan obat. Namun, Tuhan berkehendak lain. Nyawa A tidak tertolong lagi.


“Pasien A meninggal dunia sekitar pukul 12 siang. Keluar rumah sakit dan diantar pulang menggunakan ambulance RSUD Dompu,” papar Dokter Spesialis Paru ini.


Kabar terakhir dari pihak keluarga, jenazah anak pertama dari tiga bersaudara itu dimakamkan di Pemakaman Umum tempat kelahiran Almarhumah setelah Magrib tadi.


Pulang Kampung karena Hamil

Informasi tentang A masuk dan dirawat di RSUD Dompu sampai juga ke telinga Pekerja Sosial Kementerian Sosial (Peksos Kemensos) RI untuk Wilayah Kabupaten Bima, Abd. Rahman Hidayat.


“Tadi saya dihubungi oleh kerabatnya melalui video call. Saya kemudian menyarankan mereka agar dibawa ke rumah sakit,” tutur Dayat pada Sabtu sore.


Menurut pihak keluarga yang dikutip Dayat, A merupakan salah seorang mahasiswi sebuah PTS di Mataram. Karena dalam keadaan hamil, ia pulang kampung. Tiba di Dompu-Bima, Jumat (1/12/23) malam.


Mirisnya, A tidak hanya menanggung malu akibat dirinya sedang berbadan dua. Lebih dari itu, perasaan A hancur karena sang pacarnya (menurut informasi sama-sama dari Kabupaten Bima) lari dari tanggung jawab.


Lantaran tidak kuasa dengan keadaannya tersebut, A mencoba mengakhiri hidup janin (menggugurkan kandungan-nya) dengan cara mengonsumsi obat-obatan dalam dosis yang tinggi.


Mengetahui hal itu, disamping menyarankan kerabat membawa A ke rumah sakit, Dayat bersama Kepala UPT PPA Kabupaten Bima Muhammad Umar membangun komunikasi dengan kepala UPT PPA Kabupaten Dompu untuk memastikan dan mendampingi A.


A sempat mendapatkan layanan kesehatan dan didampingi Tim UPT PPA Dompu yang bergerak cepat, termasuk memberikan bantuan. “Kami sangat apresiasi respons dan kerja cepat teman-teman UPT PPA Dompu. Luar biasa cepat penanganannya,” puji Dayat. (Redaksi)