Membangun Desa Melalui Jalur Politik, Tampil Menjadi Caleg
Cari Berita

Iklan 970x90px

Membangun Desa Melalui Jalur Politik, Tampil Menjadi Caleg

Kamis, 01 Februari 2024

 

Khairullah SKM, S.Kep MH Caleg DPRD kabupaten bima

Foto : Billy Pelopor NTB 

Khairullah, SKM, S.Kep., MH. Tampil di dapil I Bersama PDI-P 

Putra Sakuru dari Desa Ke- Parlemen.


(Oleh : Bang Ady Dosen Ilmu Politik Dan Kebijakan Publik Universitas Mbojo Bima – NTB )


Bima, Peloporntb.com - Politik merupakan bagain yang tidak terpisahkan dalam kehidpuan berbangsa dan benegara, politik dapat menjadi instrument bernagara dalam mencapai cita – cita dan tujuan negara. Politik juga tidak dapat dipisahakan dalam negara modern atau negara demokrasi. Hemat penulis bahwa politik adalah cara dalam bernegara untuk mengawal pembangunan bagi cita – cita negara. Bangsa indonesa adalah bangsa yang besar yang kaya dengan segala potensi dan sumber daya yang ada, laut yang luas melimpah dengan segala isi yang terkadung didalamnya, hutan yang juga luas serta lahan pertanian yang luas sejauh mata memandang hampir ada di setiap daerah. 

Desa merupakan bagain terkecil dari sebuah wilayah besar yang disebut negara, oleh karena itu gabungan dari Desa yang banyak itulah negara. Jika pembangun sebuah negara dimulai dari Desa, maka secara teritorial mungkin akan lebih ringan karena Desa memiliki wilayah yang relaitif kecil untuk dijangkau, dikontrol dan diawasi oleh siapapun sebagai actor pembangunan. Sejalan dengan itu semua sebagaimana salah satu point nawa cita yang menjadi arah pembangunan Indonesia oleh bapak Presiden Jokowi dodo yaitu “ membangun Indonesia mulai dari painggir ”. Mungkin yang dimaksud bahwa pembangunan dapat dimualai dari Desa temapat kita tinggal, hidup dan berusaha serta bekerja sesuai dengan potensi yang dimilikinya. Desa sebagai wilayah NKRI yang tepat berada di pinggiran. Hal ini perlu menjadi perhatain kita semua bahwa membangun Indonesia dapat dimulai dengan membangun Desa.

Hemat penulis, “ jangan bicara pembangun tanpa keterwakilan di Gedung parlemen (DPR/DPRD)”. Artinya sebagai warga Desa akita tidak dapat memaksimalkan proses pembanguna yang ada di tingkat wilayah tanpa ada wakil di dewan, karen disana ada fungsi yang besar bagi anggota DPR yaiti fungsi badgeting atau penggaran. Di sanalah dirundingkan anggaran pembangunan yang ada di samping fungsi lain yang strategis. Maka saat ini bagi Desa yang warganya tampil menjadi anggota DPR boleh jadi merupakan cara Desa untuk memaksimalkan pembanguna yang ada.

Siapapun yang hadir, tampil di depan sesunggunya berasal dari lingkunganya dimana tempat tinggal dan dia berasal. Adalah putra Desa sakuru Khairullah, SKM, S.Kep., MH. Tampil di dapil I Bersama partai PDI-P Ke- Parlemen. Tampil menjadi calon legislative dari salah satu partai besar pemenang pemilu atau yang ringan kita sebut partai utama yang mengusung presiden RI Jokowi Dodo pada pemili 2019 – 2024 lalu yaitu Partai Demokrasi Indonesia -  Perjuangan (PDI-P).


Setiap orang tentunya identic dengan tempat asalnya. Bermodal semangat membangun Desa dengan segala kemampuan dan koneksinya Bang Khiarullah biasa dipanggil oleh adik – adik aktivis tampil di depan menjadi Caleg dengan partai pilihnya. Baginya tidak ada yang lain yang menjadi motivasi besaranya yaitu semangat membangun Desa. Ada sekitar 35 Desa pada dapil pemilihanya manjadi konsen perjuanganya untuk diwujudkan sesuai dengan aspirasi dan harapan rakyat nantinya.

Bang khairullah dalam keseharainya sangat perduli terhadap kehidupan social, dalam acar – acar social di Desa selalu tampil dan berkontribusi dengan segala kemampuan yang ada, dengan tampilnya menjadi anggota DPRD kabupaten Bima harapanya dapat berkontribusi lebih besar bagi seluruh desa yang ada pada daerah pemilihanya, sebagai pengambdian dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Putra sakuru yang pernah kuliah di negerinya para daeng ini, sedari awal remaja betul – betul mempersiapakan dirinya baik secara intelektual maupun akademik, tidak tanggung - tanggung gelar akademik terakhir yang di sandangnya adalah Master Hukum, dan barang kali beliau merupakan sebagain kecil saja para Caleg yang bergelar akademik Master, pada hal di Gedung parlemen nantinya mereka berjang dengan kampuan argumentasi yang mumpuni dan memahami segala regulasi yang ada sebagai rujukan bagi prose pembangunan yang ada.

Bang kahairullah merupakn aktivis semasa kuliahnya, dan hampir sebagain besar aktivis yang ada di Bima dikenalnya sebagai kawan seperjuangan menyalurkan ide dan gagasan bagi kemasalahatan. 

Hemat penulis hari ini kemanangan Caleg berbasis suara di di Desa tempat asal Caleg dimana mereka berdomisili. Jika ada Caleg lain yang dapat mendominasi bahkan dapat mengauasi saura pada satu Desa, bisa jadi Caleg tersebut meraih kemanangan minimal kemanangan merebut hati rakyat di Desa tempat tinggal Caleg tersebut, dan jika kita dapat merebut suara suatu Desa kelahiran kita maka boleh jadi peluang kita menang cukup besar karena hamper setia Desa yang ada memiliki jumlah caleg yang bahkan lebih dari satu. 

Tulisan ini merupakan pemikiran penulis dalam membangun persepsi bahwa membangun  negari dapat kita mulai dari Desa jika kita serius mengutus dan memperjuangkan putra Desa duduk di parlemen. Itulah membangun Desa liawat jaur politik dalam mewujudkan cita – cita negeri sebagaimana yang tertaung dalam UUD 45 yaitu kesejahteraan. Berjuang untuk kesejahteraan rakyat mulai dari Desa. Tulisan ini juga melanjutkan materi buku yang pernah di susun penulis bersama teman lainya yaitu wajah pembanguna Desa, dan artikel lepas yang di muat oleh sala satu media beberapa waktu lalu yang berjudul “ wajah politik lokal ”. Semoga bermanfaat. Tunggu tulisan kami berikutnya yang lebih menarik, dengan tema Politik jalan dakwa. (Redaksi)