Dugaan Kriminalisasi Dan Rekayasa Makin Terlihat Diperkara Kasus Eks Walikota Bima, HML: Ini Merupakan Pencekalan dirinya Sebagai Tokoh Politik
Cari Berita

Iklan 970x90px

Dugaan Kriminalisasi Dan Rekayasa Makin Terlihat Diperkara Kasus Eks Walikota Bima, HML: Ini Merupakan Pencekalan dirinya Sebagai Tokoh Politik

Senin, 25 Maret 2024

 

Usai Sidang, Eks Walikota Bima Temui Awak Media, Bahwa dirinya Korban Politik


Foto : Billy Pelopor NTB 

Mataram, Peloporntb.com - Wali Kota Bima periode 2018-2023, H.M Lutfi mengaku menjadi korban politik atas kasus korupsi yang menimpanya.


Hal itu diungkap Lutfi kepada wartawan usai istrinya, Eliya Alwaini dan keluarga lainnya menjadi saksi beberapa waktu lalu.


"Saya di akhir masa jabatan ingin diberikan penghargaan oleh majalah Tempo sebagai apresiasi tokoh Indonesia. Tetapi saya dihadang oleh lawan-lawan politik,” kata Lutfi.


Menurut pria berkacamata ini, kasus ini merupakan pencekalan dirinya sebagai tokoh politik. Karena Lutfi menganggap lawannya tidak menginginkan dirinya kembali memimpin Kota Bima. Bahkan, Lutfi mengklaim bahwa dirinya tidak mampu dikalahkan.


“Saya ini yakin tidak bisa dikalahkan oleh mereka (lawan politik), sehingga mereka menempuh cara-cara seperti ini,” tegasnya.


Diakui mantan anggota DPR RI ini, kesaksian sejumlah pihak yang dihadirkan di ruang sidang PN Tipikor Mataram merupakan rekayasa tanpa ada bukti keterlibatan dirinya.


"Banyak kebohongan saksi yang ada,” ucapnya.


Sebagian kontraktor di Kota Bima pun dianggap sebagai musuh politiknya. Mulyono atau Baba Ngeng, misalnya.


“Itu dulu, ya. Nanti kita sampaikan lagi,” ucapnya.


Penulis: Redaksi Pelopor NTB