PJ Walikota Bima: Kita Jadikan Rimpu Bima untuk Tingkatkan Geliat Ekonomi
Cari Berita

Iklan 970x90px

PJ Walikota Bima: Kita Jadikan Rimpu Bima untuk Tingkatkan Geliat Ekonomi

Rabu, 03 April 2024

 

H.Muhammad Rum PJ Walikota Bima


Foto : Billy Pelopor NTB 

Kota Bima, Peloporntb.com - Penjabat Walikota Bima, Ir. H. Mohammad Rum, MT mengajak kita semua untuk berpartisipasi dan memeriahkan Festival Rimpu Mantika (FRM) Kota Bima.


FRM Kota Bima ini di rencanakan akan diselenggarakan pada tanggal 25 – 27 April 2024 yang melibatkan semua pihak dalam rangka memeriahkan nya.


HM Rum pada Media Bimantika Rabu 3 April 2024 berharap kegiatan FRM akan berdampak positif untuk Geliatkan ekonomi arus bawah.


Disamping melestarikan budaya leluhur Bima, tentu Festival Rimpu ini bisa menjadi sebuah event yang akan mengerakkan ekonomi arus bawah” Harap HM Rum.


HM Rum menyampaikan bahwa kegiatan Festival Rimpu Mantika akan melibatkan semua pihak sehingga berdampak positif pada sektor perekonomian secara menyeluruh.


“Semoga event ini berjalan sukses dan memberikan multiplayer effect pada industri pariwisata dan ekonomi kreatif di Kota Bima” ujar HM Rum.


HM Rum Mengajak semua elemen masyarakat Kota Bims dapat berpartisipasi aktif untuk mensukseskan kegiatan Festival Rimpu Mantika.


“Aina nefa Kalembo ade” kata HM Rum dengan menggunakan bahasa Bima.


HM Rum berkomitmen untuk menjadikan Festival Rimpu Mantika 2024 menjadi sebuah industri Kepariwisataan yang sarat dengan nuansa kearifan lokal warga masyarakat Kota Bima.


Ujung akhir dari sebuah rencana besar yang akan melibatkan seluruh warga masyarakat Kota Bims itu adalah adanya geliat pelaku ekonomi UMKM yang berdampak pada meningkatkan derajat kesejahteraan rakyat Kota Bima” demikian harap HM Rum.


Pakaian adat Rimpu adalah salah satu jenis pakaian tradisional yang dimiliki oleh daerah Kabupaten dan Kota Bima, Kabupaten Dompu Nusa Tenggara Barat (NTB).


Bahan dasarnya adalah sarung tenun asli Bima yang dipakai dengan cara bagian atas dililit pada kepala dan terurai ke bagian bawah.


Rimpu umumnya dikenakan oleh perempuan Bima. Ada dua jenis rimpu yang terdapat di daerah itu, pertama Rimpu Mpida atau rimpu kecil yang model pemakaiannya menutupi seluruh bagian muka, hanya mata yang terlihat. Jenis rimpu ini menandakan pemakainya perempuan yang belum menikah atau masih perawan.


Rimpu adalah budaya lokal khas daerah Bima yang masih dipertahankan sampai sekarang. Budaya rimpu lahir pada pertengahan abad ke XVII Masehi, setelah agama Islam masuk di wilayah kesultanan Bima.


Festival Rimpu Mantika di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), masuk dalam daftar agenda Karisma Event Nusantara (KEN) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) tahun 2024.


Tentu ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi budaya dan pariwisata di Bima.


“Ada 110 event yang lolos KEN Kemenparekraf tahun 2024 dengan tema ‘Budaya Indonesia Panggung Dunia’. Salah satunya adalah Festival Rimpu Mantika dari Kota Bima,” ujar Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), Muhammad Natsir, S. Pd, M. Pd.


Natsir menyampaikan bahwa lolosnya Rimpu Mantika Bima dalam KEN 2024 adalah menjadi catatan sejarah baru.


“Rimpu Mantika tidak serta merta begitu saja lolos dan masuk KEN 2024, proses kurasi dilakukan secara ketat dan ini merupakan kebanggaan kita bersama masyarakat Kota Bima” ungkapnya. 


Penulis: Redaksi Pelopor NTB