Jangan Kucilkan Pasien Covid 19" Edukasi Protkes Babinsa Boro Sentuh Langsung Warga
Cari Berita

Iklan 970x90px

Jangan Kucilkan Pasien Covid 19" Edukasi Protkes Babinsa Boro Sentuh Langsung Warga

Kamis, 04 Maret 2021

 

Sosialisasi bersama pelajar oleh Babinsa.


Bima,PeloporNTB.Com-Selama ini masyarakat lebih mengenal 3M sebagai gerakan protokol kesehatan yang terdiri dari memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan pakai sabun. Padahal, penerapan praktik 3T sama pentingnya dengan penerapan perilaku 3M. 04/03/2021


Kedua gerakan tersebut merupakan satu paket kesatuan antara masyarakat dan pemerintah yang perlu dilakukan secara bersama-sama demi menghentikan pandemi Covid-19.


Untuk itu, anggota Koramil 1608 - 05 / Donggo, Kodim 1608/Bima Serda Kuryansyah Babinsa Desa Boro terus sasar ke berbagai tempat seperti sekolah dan tempat-tempat umum lainya untuk mengedukasikan rencana Pemerintah untuk melaksanakan Kegiatan Edukasi 3M, 3T, Vaksinasi.


Menurut Serda Kuryansyah, hingga saat ini perilaku 3M dan 3T  Masih jadi satu-satunya jalan paling ampuh sambil menunggu untuk vaksin.


kita harus konsisten dan jangan lengah untuk melakukan 3M. Bersamaan dengan itu kita semua serta masyarakat harus mendukung pelaksanaan 3T, terutama dalam hal testing. Karena apabila masyarakat tidak mau melakukan testing, maka tracing tidak akan terjadi," ujarnya.


Terpisah Dandim 1608/Bima Letkol inf teuku mustafa kamal mengemukakan masih ada 29 persen masyarakat yang tidak paham mengenai praktik 3T. Sebaliknya, sebanyak 99 persen masyarakat mengaku paham terhadap 3M. Artinya, masih ada masyarakat yang menganggap perilaku 3M dan 3T adalah dua hal yang terpisah,” Ungkapnya.


"Kampanye 3M di awal-awal sangat kencang sekali dan terus berjalan sampai sekarang. Jika 3M tidak berjalan, maka 3T pasti akan lebih parah. Sekarang 3M sudah berjalan, saatnya kita mulai membicarakan 3T,"


Praktik 3T sendiri mencakup poin-poin berikut,Testing atau pemeriksaan untuk memastikan bahwa seseorang mengidap Covid-19 atau tidak,Tracing atau pelacakan kontak-kontak yang diduga terkait dengan Covid-19,Treatment atau perawatan bagi pasien yang terkonfirmasi positif sehingga yang bersangkutan dapat kembali sehat.


Salah satu faktor yang menghambat kampanye 3T adalah ketakutan atas stigma masyarakat terhadap pasien Covid-19. Oleh karena itu, diperlukan peran pemerintah untuk menghimbau masyarakat agar tidak mengucilkan pasien positif Covid-19, tetapi memberikan dukungan dan keprihatinan,” Harap Dandim.(RED/02)