Parah! Proyek Miliaran Irigasi, Kades Timu Tuding Tak Transparan Dan Terkesan Bodong
Cari Berita

Iklan 970x90px

Parah! Proyek Miliaran Irigasi, Kades Timu Tuding Tak Transparan Dan Terkesan Bodong

Minggu, 30 Mei 2021

 

Papan Proyek Bodong
Foto : Sadam PeloporNTB


Bima, PeloparNTB.Com - Mencuatnya persoalan terkait pekerjaaan proyek rehabilitasi irigasi Bontokape yang berlokasi di Desa Timu Kecamatan Bolo Bima menuai sorotan banyak pihak. Proyek senilai Rp. 3,4 milyar yang bersumber dari Pemerintah Pusat dan Dana Alokasi Umum (DAU) dan dikerjakan oleh PT. Graha Bima Kontruksi tersebut dinilai tidak transparan Desa timu kecamatan Bolo kabupaten Bima,"Minggu(30/05/2021)


Bahkan kaitan dengan soal itu, Kepala Desa Timu Fikri S.Adm pun angkat bicara. Ia menilai keberadaan proyek yang merogok anggran milyaran rupiah terkesan tutup dan tidak transparan. "Pelaksana proyek ini cara kerjanya terkesan tertutup dan tidak transparant," kata Kades Timu, saat dikonfirmasi via Seluler oleh media


Hal itu, kata dia,  terbukti dengan tidak didirikannya bascam atau distrik sebagai sarana untuk komunikasi warga dengan pihak pelaksana. Selain itu, juga pemasangan papan informasi di lokasi yang tidak stragis, sehingga publik tidak mengetahui sumber dan nilai anggran proyek yang dikerjakan. 


"Masa sekelas proyek senilai Rp. 3,4 M tidak didirikan bascam. Parahnya lagi pemasangan papan informasinya tidak jalan lintas warga, malah dipasang di sisi kiri sungai menghadap ke sawah. Terus siap yang akan baca dan melihat papan informasi ini," pungkasnya.


Bahkan Kades menilai, pihak pelaksana proyek tidak punya niatan baik untuk terbuka kaitan dengan masalah pekerjaaan irigasi yang dimaksud. Agar dugaan tindakan kejahatan yang dipraktekkan tidak tercium publik. "Dengan sikap pelaksana proyek seperti ini, kami mengindikasikan ketika ada upaya dan rencana yang tidak baik, publik tidak mengetahuinya," tuding Kades.


Tak hanya itu, Kades juga menyesalkan kurangnya pemberdayaan terhadap maryarakat Desa Timu, mengingat warganya tersebut dimayoritasi butuh tani. "Banyak warga mendatangi saya, bahkan langsung ke lokasi proyek untuk meminta kerja. Namun pihak pelaksana tidak memberikan ruang, sementara pekerjanya kalau dilihat hanya sedikit. Padahal kalau banyak yang kerja tentu finisingnya juga cepat," terangnya.


Sementara itu, pelaksana proyek Direktur PT. Graha Bima Konstruksi Rahmat yang dikonfirmasi via WA, Minggu (30/5/21) enggan memberikan tanggapan. "Kalian aja yang tanggapi mas," singkatnya(RED-04)