Risman Pasaribu Secara Resmi Daftarkan Diri Jadi Calon Presidium KAHMI 2022-2027
Cari Berita

Iklan 970x90px

Risman Pasaribu Secara Resmi Daftarkan Diri Jadi Calon Presidium KAHMI 2022-2027

Rabu, 12 Oktober 2022

 

Dr Risman Pasaribu Resmi Mendaftarkan diri Menjadi Calon Presideum KAHMI

Foto : Pimpred Billy Pelopor NTB 

Jakarta, PeloporNTB.Com - Dr. Risman Pasaribu secara resmi mendaftarkan diri untuk menjadi calon Presidium Majelis Nasional (KAHMI) periode 2022-2027 kepada panitia Musyawarah Nasional (Munas) ke-XI di Gedung Kahmi Centre pada Rabu (12/10) sore.


Risman yang saat ini menjabat Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Majelis Nasional (MN) KAHMI menjadi pendaftar pertama yang menyerahkan berkas secara langsung kepada panitia. Berkas persyaratan pensiunan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) ini diterima langsung Ketua Panitia Nasional Sabaruddin.


“Bismillahirahmanirrahim, dengan resmi saya menyampaikan berkas persyaratan saya kepada panitia. Mohon dukungan untuk menjadi calon presidium MN KAHMI,” kata Risman saat menyerahkan berkas.


Risman yang pernah menjadi pengurus MN KAHMI tiga periode usai mendaftar mengatakan bahwa dirinya merasa terpanggil untuk maju sebagai calon presidium KAHMI dengan sejumlah alasan salah satunya ingin berperan lebih besar dalam mengembangkan dan memajukan KAHMI.


“Saya ingin KAHMI ini memiliki peran dan kontribusi secara nyata yang lebih besar lagi dalam konteks membangun umat, bangsa dan negara,” ujar Risman.


Doktor di bidang ilmu lingkungan tersebut mengusung visi ‘Menjadikan KAHMI yang profesional dalam membangun negeri menuju paradigma baru berlandaskan ke-Islaman dan ke-Indonesiaan’. Visi ini telah diterjemahkan dalam sejumlah poin misi dan program kerja unggulan atau prioritas. Diantara program unggulan yang dicanangkannya meliputi bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, keislaman dan administrasi KAHMI.


“Misi dan program unggulan saya ada belasan poin. Namun diantarannya saya ingin membentuk lembaga kajian ke-Islaman, membentuk lembaga amal zakat KAHMI, membentuk lembaga kesehatan baik itu klinik atau rumah sakit di pusat maupun di daerah-daerah, membentuk dan mendorong sekretariat permanen KAHMI di seluruh wilayah baik di tingkat provinsi maupun di kabupaten/kota dan juga membentuk badan usaha milik KAHMI,” katanya.


Disamping itu, Risman juga ingin KAHMI terlibat aktif dalam pembuatan regulasi apakah itu undang-undang atau peraturan pemerintah dengan bekerja sama dengan DPR RI maupun pemerintah pusat, begitupun di Majelis Wilayah ataupun Majelis Daerah, bekerja sama dengan pemerintah daerah dan DPRD setempat.


“Karena undang-undang dan peraturan pemerintah ini terkait dengan hajat hidup seluruh rakyat Indonesia, KAHMI menurut saya harus turut terlibat dalam memberikan gagasan dan idenya sebagai bentuk kontribusi terhadap pembangunan negeri,” tukasnya.


Risman sendiri telah mendapat dukungan dari Ketua Dewan Penasihat KAHMI, Akbar Tandjung karena dianggap memiliki sejumlah kriteria yang dibutuhkan KAHMI antara lain loyalitas, pendidikan, dedikasi, prestasi dan tidak tercela.


“Pasti saya mensupport (mendukung) kader-kader HMI yang terbukti dedikasinya terhadap organisasi KAHMI, loyalitasnya tinggi, pendidikannya juga baik, patut mendapatkan peranan di organisasi KAHMI. Beliau ini patut diberi kesempatan untuk mempunyai posisi yang penting di organisasi KAHMI,” kata Akbar Tandjung.


Sementara itu, Ketua Panitia Nasional Munas KAHMI, Sabaruddin yang menerima langsung berkas pendaftaran mengatakan baru Risman Pasaribu yang mendaftar pertama secara resmi kepada panitia. 


“Sampai dengan hari ini yang resmi datang ke KAHMI baru pertama bang Risman. Tapi yang sudah memberikan komunikasi dengan panitia sudah hampir 20 an calon yang komunikasi,” ujarnya.


Usai menerima berkas pendaftaran Risman, Sabaruddin berharap Munas KAHMI yang akan digelar di Palu Sulawesi Tengah pada 24 Oktober 2022 mendatang melahirkan calon presidium yang mempu membawa KAHMI kea rah yang lebih baik dalam konteks peran-peran kontributif terhadap kebangsaan. 


“Jadi KAHMI harus tampil membawa perubahan perbaikan untuk kedepan, dalam berbangsa dan bernegara. Tentu hal itu bisa terwujud salah satu instrumennya adalah terpilihnya presidium yang memiliki kemampuan, kualitas, dan integritas,” harapnya. (BL-01)