Komisioner Komnas Perempuan. |
Bima,PeloporNTB.Com-Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) menyikapi adanya seorang TKW asal Kabupaten Bima yang hilang 17 tahun lalu menjadi pilu tersendiri bagi keluarganya.
Atas hal tersebut, Komnas Perempuan turut keprihatinan mendalam atas kejadian dialami Asmah dan Asni. Ini adalah potret miris situasi PMI kita. Diketahui ada sekitar 9 juta PMI dan 60-70% berprofesi sebagai Pekerja Rumah Tangga ujar Komisioner Theresia Iswarini
komisioner Komnas Perempuan 2020-2024 via WhatsApp Senin (28/06/21) ke Redaksi PeloporNTB.Com.
Theresia mengungkapan secara umum gambaran kondisi PMI yang banyak diadukan adalah penyiksaan, perkosaan, terancam dirazia, ditangkap, deportasi, perbudakan, terancam hukuman mati hak dasar yang tidak dipenuhi (gaji tidak tepat waktu, pekerjaan yang overload, kerja tanpa batas waktu yang jelas hingga tidak ada hak cuti), masalah overstay (kelebihan waktu tinggal) di negara tempat bekerja, dan keinginan PMI untuk kembali ke tanah air sudah menjadi keluhan yang banyak diadukan terangnya.
"Kasus Asni yang saat ini mengalami guncangan jiwa menurut Komnas KP penting bagi Pemda setempat utk membantu korban. Asni yang sudah kembali dan mengalami goncangan jiwa seharusnya ditangani segera melalui Dinas Sosial setempat,"pinta Komisioner KP yang berkantor di ibukota Jakarta.
Dijelaskannya, proses reintegrasi sosial saat kepulangan seharusnya menjadi tanggungjawab pemerintah dengan berkoordinasi antar dinas.
Baginya, Asni menambah daftar panjang kemiskinan yang dialami PMI kmeski sesungguhnya PMI adalah penyumbang devisa negara yang besaranny mencapai 70 trilyun per tahun tercatat dalam data
BNP2TKI, 2018 pungkasnya.(RED/02)